Jakarta (ANTARA News) - Seluruh jemaah haji Indonesia akan menggunakan seragam nasional berupa setelan busana muslim yang ditentukan pemerintah mulai musim haji tahun depan (1427 H/2006). "Seragam itu berupa jas, celana panjang dan kerudung bagi perempuan serta simbol bendera merah putih di dada sebelah kanan. Sedangkan warnanya ditentukan nanti bersama DPR," kata Direktur Pembinaan Haji Depag, Mochtar Ilyas di Jakarta, Rabu. Tujuan penyeragaman pakaian, ujar Mochtar, agar jemaah haji Indonesia di tanah suci memiliki identitas kebangsaan yang jelas dan tidak terkotak-kotak menjadi jemaah suatu provinsi atau jemaah Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) tertentu seperti selama ini. "Lihatlah jemaah haji Turki yang begitu kompak, semua menggunakan seragam dengan bahan dan warna sama, tidak ada seragam warna-warni dengan identitas kelompok seperti jemaah haji kita," katanya. Setelan seragam yang akan diberikan kepada jemaah minimal tiga setel tersebut akan digunakan ketika jemaah haji beribadah ke Masjidil Haram, Masjid Nabawi, dan ketika tinggal di Mina serta ketika melakukan ziarah. Soal biaya seragam yang akan menjadi beban jemaah haji, Mochtar mengatakan, masih dibicarakan dengan DPR apakah akan menaikkan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) atau tidak. Namun soal seragam tersebut diakuinya sudah disepakati Depag bersama DPR. Dalam kesempatan itu Mochtar juga mengatakan, tahun depan tidak ada lagi jemaah haji di bawah usia 17 tahun, berhubung kuota jemaah haji Indonesia hanya 205 ribu sementara peminatnya sangat besar. Depag, ujarnya, juga tak akan menerima lagi calon jemaah haji yang sudah pernah berhaji, namun pembatasan "lima tahun baru boleh berhaji lagi" masih harus dikonsultasikan lagi dengan Menteri Agama. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006