Manado (ANTARA News) - Kesebelasan Persigo Gorontalo berada diambang degradasi pada musim kompetisi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Divisi Satu Liga Indonesia 2006, setelah pada putaran pertama kebobolan 10 gol dan baru memasukkan lima gol dalam lima kali pertandingan kandang dan tandang. Pengurus Persigo Gorontalo Heriyanto Said di Manado Kamis mengatakan perlu dilakukan evaluasi kinerja pengurus dan mencari solusi terbaik sehingga Persigo tidak akan didegradasi. Evaluasi sangat perlu dilakukan untuk menghapi sisa pertandingan melawan beberapa kesebelasan cukup kuat dan tangguh, antara lain Persma Manado, Persipare Parepare dan Persidafon Danfon Sorong. Pihaknya tidak menginginkan kesebalasan tersebut didegradasi, karena sejak semula telah bertekad harus memenangkan setiap kali pertandingan sehingga bisa mengantarkan pada kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia tahun 2007. Sementara itu, sejumlah pengamat sepakbola di Manado menilai, Persigo harus mengganti beberapa pemain belakang dan depan, karena setelah dua kali bermainan di Stadion Klabat, beberapa pemain Persigo, termasuk pemain asingnya tidak berkembang. "Saya lihat perlu ada penyegaran bagi pemainnya, terutama pemain asing yang tidak berkembang harus diganti," kata Husain Ismail. Sebelumnya, Persigo pada pertandingan hari Kamis (5/4) di Stadion Klabat Manado menelan pilit pahit, kalah 2-1 atas tim tamu Persekaba Badung, keberadaan ini menjadikan Persigo semakin terpuruk pada klasimen sementara putaran pertama di Divisi Satu Liga Indonesia tahun 2006. Sisa pertandingan putaran pertama ini, Persigo akan berhadapan dengan kesebelasan Persma Manado pada tanggal 16 April 2006, dinilai pecandu olahraga di daerah tersebut akan semakin seru, karena kedua kesebelasan itu sama-sama menggunakan Stadion Klabat sebagai home best. Selanjutnya, Persigo akan menjamu kesebelasan Persipare Pare-Pare pada 20 April 2006 dan mengakhiri keseluruhan putaran pertama Persigo akan berhadapan Persidafon Dafon Sorong tanggal 26 April 2006 di Stadion Klabat Manado.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006