Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan Penerbangan Sriwijaya Air merencanakan segera go internasional dengan membuka rute-rute penerbangan regional wilayah Asia seperti ke Singapura, Malaysia, dan Guang Zhou Cina. "Kita sudah mengajukan izin ke Departemen Perhubungan," kata Presiden Direktur PT Sriwijaya Air, Chandra Lie usai penandatanganan kesepakatan bersama antara TNI Angkatan Udara dengan Ditjen Perhubungan Udara Dephub tentang penggunaan sebagian areal tanah Pangkalan TNI AU Abdulrahman Saleh Malang untuk penerbangan sipil di Gedung Dephub Jakarta, Kamis. Menurut dia, untuk mendukung rencana itu pihaknya akan segera memperkuat armadanya dari saat ini sebanyak 10 pesawat menjadi 25 pesawat terbang. "Sekarang ada 15 pesawat, tahun ini (2006) direncanakan ada penambahan 10 pesawat dari jenis Boeing dengan seri 300, 400, dan 800," kata Chandra Lie. Penambahan pesawat itu juga berkaitan dengan rencana segera menambah frekuensi penerbangan Jakarta-Malang PP dari satu kali per hari menjadi dua kali per hari. Juga membuka rute penerbangan baru Malang-Balikpapan PP. "Penerbangan Jakarta-Malang PP dalam waktu dekat akan ditambah menjadi dua kali sehari. Kita juga sudah mengajukan ijin pembukaan rute penerbangan Malang-Balikpapan. Ini sudah lama kami ajukan dan kami harapkan segera ditanggapi," tegasnya. Ia menyebutkan, Malang memiliki ciri yang hampir sama dengan Yogyakarta yaitu sebagai kota pendidikan sehingga menjadi tujuan orang dari berbagai daerah untuk mencari ilmu di Malang. Menurut dia, rata-rata load faktor (tingkat isian) penerbangan Jakarta-Malang PP saat ini sekitar 80 persen dengan menggunakan pesawat jenis Boeing 737 seri 200. Meskipun hingga saat ini hanya Sriwiyaja Air yang melayani penerbangan Jakarta-Malang PP melalui Lanud Abdulrahman Saleh, namun tidak berarti Sriwijaya Air dapat menetapkan tarif seenaknya. "Dengan selisih Rp50.000 saja orang akan beralih ke Surabaya. Mereka juga membandingkan dengan harga tiket melalui bandara Juanda Surabaya. Dan dengan kesepakatan bersama ini, sudah terbuka bagi airline lain untuk masuk ke Malang," kata Chandra Lie. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006