Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi bertemu dengan Presiden Palang Merah Internasional (ICRC) Peter Maurer untuk membahas situasi dan kerja sama bantuan kemanusiaan untuk warga Myanmar dan Afghanistan.

Pertemuan itu juga dilakukan sebagai pertemuan perpisahan mengingat Maurer akan segera mengakhiri masa tugasnya, demikian menurut Kementerian Luar Negeri RI dalam keterangannya pada Sabtu.

Menurut Kemenlu RI, ICRC dan Indonesia banyak melakukan kerja sama, termasuk di negara-negara yang sedang mengalami krisis kemanusiaan.

Dalam pertemuan itu, Menlu RI dan Presiden ICRC bertukar pandangan mengenai kondisi kemanusiaan di beberapa negara, antara lain yang dialami warga Myanmar, Rohingya dan Afghanistan.

"Kondisi masyarakat Rohingya di pengungsian perlu terus mendapatkan perhatian di tengah dunia yang menghadapi banyak krisis. Situasi Myanmar setelah kudeta, menjadi lebih sulit untuk melakukan repatriasi Rohingya ke Myanmar secara sukarela, aman dan bermartabat," kata Retno.

Untuk itu,  Retno dan Presiden ICRC sepakat bahwa bantuan kemanusiaan ke Myanmar harus mencapai semua pihak yang memerlukan tanpa diskriminasi.

Mengenai Afghanistan, Retno menyampaikan prioritas bantuan Indonesia saat ini, khususnya untuk akses pendidikan bagi perempuan di Afghanistan.

Retno juga menyebutkan tentang kerja sama yang dilakukan Indonesia dengan Qatar untuk Afghanistan, termasuk dialog antar ulama.

Pertemuan antara Retno dan Peter Maurer dilakukan di sela-sela rangkaian Sidang Majelis Umum ke-77 PBB di New York, Amerika Serikat pada Jumat (23/9).

Baca juga: Menlu Retno: Krisis Rohingya perlu terus jadi perhatian internasional
Baca juga: Menlu RI singgung nasib warga Rohingya dalam pertemuan MIKTA
Baca juga: Menteri luar negeri temui presiden ICRC bahas krisis Rakhine

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022