Surabaya (ANTARA News) - Sembilan hari pascaoperasi rekonstruksi wajah total (face off) di RSUD Dr Soetomo Surabaya, kondisi fisik dan kejiwaan pasien Siti Nur Jazilah alias Lisa (22) terus menunjukkan perkembangan menggembirakan dibanding hari-hari sebelumnya. Anggota Tim Medis Face Off yang juga psikiater dr Nalini M Agung, SpKJ kepada wartawan di Surabaya, Kamis, mengatakan makin membaiknya kondisi psikis pasien bisa terlihat dari ekspresi kebahagiaan yang ditunjukkan saat mengetahui orang-orang dekatnya datang menjenguk. "Saat saya beritahu ayah, kakek dan neneknya datang menjenguk, Lisa tampak bahagia dan terharu," katanya. Menurut Nalini, sampai saat ini Lisa yang menjalani perawatan di ruang ICU Gedung bedah Pusat Terpadu (GBPT) RSUD Dr Soetomo memang belum bisa berbicara dan bertemu langsung dengan keluarganya. Namun ia sempat melambaikan tangan ke arah kamera yang terus memonitor keadaannya ketika diberitahu orang-orang dekatnya datang menjenguk. Ayah Lisa, Saring serta kakek dan neneknya tampak bahagia mengetahui kondisi anak dan cucunya terus membaik. Mereka berharap Lisa bisa segera pulih dan sembuh sehingga dapat bertemu langsung. Sementara itu juru bicara Tim Medis Face Off Dr David Perdanakusuma, SpBP menjelaskan secara umum kondisi Lisa lebih baik dibanding sebelumnya, namun belum sepenuhnya aman. Perawatan intensif terhadap luka bekas operasi di wajah, punggung dan paha terus dilakukan untuk menghindari terjadinya infeksi dan hal-hal yang tidak diinginkan, termasuk munculnya kuman atau bakteri. "Kalau sampai besok (Jumat 7/4) tidak ada masalah dengan trombositnya, kondisi pasien sudah bisa dikatakan aman dan tim medis bisa bernafas lega. Karena itu, berbagai kemungkinan terhadap munculnya gangguan pada pasien terus kami waspadai dengan cermat," katanya. Selain melakukan perawatan luka, tim medis dan perawat juga memenuhi permintaan Lisa untuk mengeramasi rambutnya. Sejak beberapa hari terakhir, Lisa terlihat dari layar monitor sering garuk-garuk kepala karena rambutnya kotor. Setelah sehari sebelumnya bisa duduk spontan dan minum secara normal lewat sedotan, hari ini pasien face off pertama di rumah sakit terbesar di kawasan Indonesia Timur itu sudah bisa berdiri, meski hanya sebentar. "Ini menunjukkan kalau kondisi fisik pasien makin membaik," tambahnya. Secara terpisah, pakar bedah plastik yang juga Kepala Laboratorium Ilmu Bedah Plastik RSUD Dr Soetomo Prof Dr dr Johansyah Marzoeki, SpBP mengemukakan operasi face off yang dilakukan Selasa (28/3) pekan lalu tidak bisa mengembalikan wajah Lisa seperti sebelum mengalami kerusakan. "Kalau untuk mengembalikan ke bentuk semula seperti dulu, jelas tidak mungkin. Namun operasi ini akan membuat wajahnya yang rusak menjadi lebih baik. Ini hanya tahapan awal, karena akan ada operasi lanjutan untuk membentuk wajah pasien lebih baik lagi," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006