Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang terkenal memperhatikan penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, mengkritik halus bawahannya karena tidak mengadaptasikan istilah asing kedalam Bahasa Indonesia yang tepat. Jumat lalu, saat mendengarkan paparan Kapolri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri tentang reformasi birokrasi pada tubuh kepolisian Indonesia di Markas Besar Polri Jakarta, Kepala Negara berseloroh mengenai konsep asing yang digunakan Kapolri. "Coba tolong cari padanan yang `cespleng` dalam Bahasa Indonesia istilah `quick wins` itu," kata Presiden dengan nada ringan dan sedikit bercanda. Sambil tersipu, Kapolri kemudian berjanji akan mencari padanan yang tepat untuk konsep penerapan program unggulan dalam rangka akselerasi pencapai sasaran strategis Polri dalam perubahan budaya kerja tahun-tahun mendatang. "Saya paham istilah itu, namun tolong dicarikan istilah yang tepat dalam Bahasa Indonesia," kata Kepala Negara yang disambut senyum para hadirin yang hadir dalam acara itu. Reformasi birokrasi Polri yang akan diikuti oleh pelaksanaan program akselerasi utama, menurut Kapolri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri, akan mendorong perubahan aspek kultural yang diimplementasikan dalam empat target kegiatan. Keempat program itu adalah respons cepat, transparansi pelayanan SIM, STNK dan BPKB, transparansi proses penyidikan dan transparansi rekrutmen personel kepolisian.  (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009