Indonesia sangat mampu sebagai pemimpin dunia di bidang digital
Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G.Plate memimpin langsung delegasi Indonesia dalam pencalonan anggota International Telecommunication Union (ITU) Council 2023-2026 dalam sidang ITU Plenipotentiary Conference 2022 pada 14 Oktober di Bukares, Romania.

Sekretaris Jendral Kementerian Komunikasi dan Informatika Mira Tayyiba juga menyampaikan bahwa dalam sidang tersebut, Indonesia akan mencalonkan diri menjadi anggota Radio Regulation Board (RRB) untuk regional Asia Pasifik.

"Jadi dalam rangkaian ITU Plenipotentiary Conference 2022 ada dua tugas kita yaitu mencalonkan kembali Indonesia sebagai Anggota dari ITU Council 2023-2026 dan pencalonan Pak Meiditomo Sutyarjoko sebagai Anggota dari RRB," ujar Sekjen Mira Tayyiba dalam keterangan tertulisnya dari Romania, Minggu.

Baca juga: Indonesia usung tiga isu dalam pencalonan Dewan ITU

Mira menyebutkan dalam pembukaan sidang, Chair ITU PP Plenipotentiary Conference 2022 memaparkan tujuan pelaksanaan sidang dan rangkaian agenda yang berlangsung hingga tanggal 14 Oktober 2022.

Lalu pada 27 September 2022, Menkominfo Johnny G.Plate diagendakan untuk secara langsung menyampaikan "High Policy Statements".

Khusus untuk pencalonan kandidat Indonesia di RRB Region Asia Pasifik, Pemerintah Indonesia secara aktif meminta dukungan dari negara-negara anggota melalui pelaksanaan pertemuan bilateral.

“Kita akan meminta dukungan dari negara-negara anggota ITU yang lain, baik untuk pencalonan Indonesia dari Council maupun pencalonan Pak Meiditomo Sutyarjoko sebagai Anggota RRB," ujar Mira.

Indonesia juga akan menyampaikan pandangannya terkait tiga isu prioritas di sektor digital yang telah dibahas dalam Digital Economy Working Group (DEWG) Presidensi G20 Indonesia 2022.

Meski dalam kesempatan yang berbeda, namun pembahasan-pembahasan tersebut tepat untuk disampaikan sebagai cara menunjukkan keberhasilan Indonesia menjawab tantangan sektor digital.

"Kita ingin betul menyampaikan bahwa dalam konteks ini Indonesia sangat mampu sebagai pemimpin dunia di bidang digital, khususnya dengan kemarin sudah sukses menyelenggarakan DEMM (Digital Economic Minister's Meeting) DEWG G20 2022," tegasnya.

Tidak hanya terkait DEMM DEWG G20 2022, Indonesia juga berencana mengenalkan regulasi khusus terkait perlindungan data pribadi.

Menurut Mira, forum ITU PP Plenipotentiary Conference 2022 juga menjadi kesempatan yang baik untuk Indonesia yang telah memiliki legislasi primer berupa Undang-Undang Pelindungan Data Pribadi (UU PDP).

"Saya pikir nanti akan masuk di salah satu statement secara formal dari Pak Menteri, karena itu juga memberikan confidence dan trust bagi negara internasional selain yang di domestik bahwa kita memang menggenjot ekonomi digital tetapi kita juga menyiapkan measures atau metode untuk mengamankan keamanan siber dan perlindungan datanya," tutupnya.

Baca juga: Indonesia usung tiga isu dalam pencalonan Dewan ITU

Baca juga: Menkominfo ajak Pemerintah Portugal dukung Indonesia jadi dewan ITU

Baca juga: Kominfo dorong kerja sama resiprokal di ITU

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022