Kendari (ANTARA) - Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Baubau La Ode Darusalam mengatakan Presiden Joko Widodo merupakan presiden kedua yang menginjakkan kaki di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara setelah Soeharto.

"Sangat bangga dikunjungi orang nomor satu di Indonesia karena terakhir dikunjungi pada tahun 1990 oleh Presiden Soeharto waktu itu. Jadi sudah 32 tahun yang lalu," katanya di Baubau, Senin.

Oleh karena itu, dia mengaku kedatangan Presiden Joko Widodo beserta rombongan di daerah Kepulauan Buton itu menjadi suatu kebanggaan tersendiri dan kehormatan bagi masyarakat di daerah yang mempunyai julukan 'Negeri Seribu Benteng.

"Pemerintah Kota Baubau dalam hal ini Wali Kota Baubau, Ketua Tim Penggerak PKK, Ketua DPRD, Sekda dan seluruh masyarakat Kota Baubau sangat bangga, sangat mendapatkan kehormatan yang sangat luar biasa dengan kehadiran Bapak Presiden Republik Indonesia," ujar dia.

Dia mengatakan, pihaknya mendapat informasi pada Jumat (23/9) bahwa di daerah itu akan dikunjungi Presiden Jokowi, sehingga semua pihak melakukan segala persiapan mulai rapat internal pemerintah kota di bawah pimpinan Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse.

Selanjutnya, rapat bersama DPRD dan rapat koordinasi wilayah pada Minggu (25/9) malam bersama seluruh pemangku kepentingan, dalam menyambut kunjungan kerja Presiden Joko Widodo.

"Iya ini baru pertama kali (Presiden Joko Widodo ke Baubau). Jelas ini menjadi rahmat, kebanggaan masyarakat di Kota Baubau yang dihadiri oleh presiden, walaupun disadari tanpa persiapan, informasinya begitu cepat," katanya.

Ia menyebut, pada Selasa (27/9) Presiden diagendakan melaksanakan tiga kegiatan di antaranya bakal menerima anugerah gelar adat dan budaya dengan gelar La Ode Joko Widodo Lakina Bhawaangi Yi Nusantara dari Sultan Buton ke-40.

Kemudian Presiden akan berkunjung ke Pasar Tradisional Wameo, serta bakal menyerahkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Bantuan Subsidi Upah (BSU) kepada warga penerima di Kantor PT Pos Indonesia Cabang Baubau.

"Setelah itu beliau (Presiden Jokowi) ke Pasar Wajo Kabupaten Buton, baru kembali ke Baubau untuk makan siang di Rumah Makan Lakeba. Setelah itu baru ke Buton Selatan," jelasnya.

Ia kemudian mendoakan agar selama melakukan kunjungan kerja di wilayah Kepulauan Buton, Presiden Jokowi tetap dalam keadaan sehat.

Presiden bersama rombongan mendarat di Bandara Betoambari Baubau sekitar pukul 16.30 WITA. Presiden disambut Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse dan forkopimda setempat.

Penyambutan warga terhadap orang nomor satu di Tanah Air ini sangat antusias saat kendaraan iring-iringan melintas di setiap jalan yang menjadi titik dilalui Presiden Joko Widodo.

Antusias mulai dari anak-anak hingga orang dewasa dan orang tua tak ingin ketinggalan menyaksikan kehadiran mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Warga di kota tersebut rela berdiri berpanas-panasan meski di bawah terik sinar matahari demi ingin melihat orang nomor satu di negeri ini mengunjungi daerah yang memiliki benteng terpanjang di dunia itu.

Pada sisi pengamanan, di setiap simpangan juga nampak begitu tak terabaikan oleh petugas gabungan, baik dari institusi kepolisian, TNI, dan institusi lainnya terlibat.

Iring-iringan kendaraan dari bandara Betoambari kemudian menuju ke salah satu hotel tempat presiden menginap.

Salah seorang warga Baubau, Apri (37) mengaku sangat senang dengan kehadiran Joko Widodo, karena kedatangan presiden baru kali pertama menginjakkan kaki di Pulau Buton itu.

"Saya senang, bangga dan terharu, karena bapak presiden datang di kota kita mungkin untuk melihat dari dekat sekaligus adanya agenda kegiatan," ujarnya.

Turut mendampingi Presiden dalam kunjungan kerja di Baubau antara lain Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, Sekretaris Militer Presiden Laksda TNI Hersan, Komandan Paspampres Marsda TNI Wahyu Hidayat Sudjatmiko, Gubernur Sultra Ali Mazi dan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2022