Ketiga desa tersebut adalah Desa Tulabolo di Kecamatan Suwawa Timur, Desa Ilomata di Kecamatan Bulango Ulu, serta Desa Lonuo di Kecamatan Tilongkabila.
Ia menerangkan Desa Tulabolo berada di kawasan penyangga Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW) dan telah menerapkan konsep ekowisata dalam beberapa tahun terakhir.
Baca juga: Diterjang ombak besar, fasilitas wisata hiu paus di Bone Bolango rusak
Tulabolo memiliki pemandangan alam yang menarik, karena berada di tepi hutan yang relatif terjaga. “Desa ini sudah memiliki sejumlah rumah tinggal dan paket wisata yang dikelola oleh warga setempat,” kata Mukmin.
Untuk menuju Desa Tulabolo dari pusat Kota Gorontalo membutuhkan waktu sekitar satu jam menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Wisatawan juga akan melintasi jembatan gantung dengan panorama Sungai Bone.
Sedangkan Desa Ilomata, katanya, menonjolkan sungai sebagai objek wisata yang menantang pengunjung untuk datang ke lokasi tersebut.
Di sepanjang sungai telah ditata tenda-tenda camping yang dapat disewa, dengan berbagai fasilitas pendukung, seperti toilet, kuliner khas desa, serta perahu kano.
Objek wisata ini diresmikan oleh Bupati Bone Bolango Hamim Pou pada 1 Februari 2022. Jarak tempuh Ilomata sekitar 1,5 hingga dua jam dari Kota Gorontalo, dengan melintasi tiga sungai sebelum sampai ke tujuan.
Baca juga: Desa Talulobutu tawarkan wisata air malam hari
Baca juga: Pesona wisata hiu paus Bone Bolango
Sementara Desa Lonuo, lanjut Mukmin, menawarkan pemandangan alam yang ada di Bukit Arang. Saat ini bukit tersebut menjadi lokasi camping favorit, setelah ditetapkan menjadi 50 nominasi Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.
Pada Juli 2022, objek wisata dengan jarak tempuh sekitar satu jam dari Kota Gorontalo ini dikunjungi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. “Ketiga desa ini dapat menjadi pilihan bagi wisatawan yang menyukai alam. Ketiga desa ini semua berbatasan dengan TNBNW, sehingga pengembangan wisata di desa juga dapat mendukung konservasi di taman nasional,” kata Mukmin.
Pewarta: Debby H. Mano
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022
