New York (ANTARA) - Kasus kematian akibat senjata api di Amerika Serikat (AS) terus meningkat di tahun kedua pandemi ini setelah sebelumnya memecahkan rekor pada 2020, mencapai 48.832 kematian pada 2021, menurut data sementara yang baru-baru ini dirilis oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS.

Selama kurang dari 300 hari pada tahun 2022, terjadi lebih dari 464 insiden penembakan massal, menurut Gun Violence Archive.

Di antara negara-negara dengan kasus kematian akibat senjata api per kapita terbanyak, AS menempati posisi tinggi di sejumlah kategori, yakni peringkat kedua untuk kasus kematian akibat senjata api terbanyak secara keseluruhan dan peringkat pertama untuk tingkat kematian akibat tindakan bunuh diri menggunakan senjata api, lapor portal berita AS 24/7 Wall St. pada Selasa (27/9).

"Banyak anggota parlemen mengaitkan tingginya angka kematian akibat senjata api di AS dengan lemahnya undang-undang senjata," sebut artikel dalam portal berita tersebut.

AS juga menempati peringkat pertama di kategori kepemilikan senjata api oleh warga sipil, dengan 120,5 senjata api dimiliki per 100 orang, imbuh artikel itu.


 

Penerjemah: Xinhua
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022