New York (ANTARA) - NEW YORK CITY, 14 Oktober (Xinhua) -- Setiap hari sebanyak 28 anak dan remaja Amerika Serikat (AS), atau setara dengan satu kelas di sekolah menengah atas, tewas akibat aksi kekerasan dengan senjata api.

Peristiwa itu menjadi penyebab kematian nomor satu di kalangan anak muda hingga usia 24 tahun, menurut situs web kebijakan dan pendidikan ilmu pengetahuan Science 2.0 pada Rabu (12/10) mengutip Akademi Pediatri Amerika (American Academy of Pediatrics/AAP).

"Masalah terkait kematian akibat aksi kekerasan dengan senjata api adalah bahwa setiap orang dapat menggunakannya (senjata api) di berbagai arena," kata laporan itu.

Laporan itu juga menyebutkan bahwa pemerintah AS tidak melakukan apa pun untuk mencegah kejahatan terhadap anak-anak dengan lebih dari 20.000 undang-undang (UU) yang mengatur penggunaan senjata api yang berlaku saat ini.

"Sudah ada banyak aturan mengenai senjata api, tetapi UU ibarat ember yang bocor, sama seperti pemerintah itu sendiri," ungkap laporan tersebut, seraya menyebutkan bahwa hasil Zero Defect tidak memiliki peluang di dalam keduanya, tetapi "menumpuk lebih banyak inefisiensi di atas apa yang sudah ada untuk menghukum orang-orang yang tidak berada di luar 'ember' tidak akan menyelamatkan nyawa."

"Dan jika nyawa anak-anak sama pentingnya dengan apa yang AAP klaim pihaknya yakini dan ingin kita percayai, mereka akan meminta regulasi itu untuk menetapkan batas kecepatan mobil hingga 5 mil per jam. Itu akan menyelamatkan 8.337 'anak muda' berusia 24 tahun ke bawah, " imbuh laporan tersebut. 


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022