penerbitan panduan ini juga bertujuan meningkatkan integritas referensi suku bunga rupiah dalam mendukung proses pendalaman pasar keuangan.
Jakarta (ANTARA) - National Working Group on Benchmark Reform (NWGBR) menerbitkan panduan penggunaan IndONIA sebagai referensi suku bunga rupiah pada berbagai produk keuangan yang bertujuan meningkatkan efektivitas transmisi kebijakan moneter dan stabilitas sistem keuangan.

Kementerian Keuangan dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat, mengatakan penerbitan panduan ini juga bertujuan meningkatkan integritas referensi suku bunga rupiah dalam mendukung proses pendalaman pasar keuangan.

Hal ini merupakan langkah konkret NWGBR sebagai perwakilan otoritas dan pelaku pasar keuangan dalam menginisiasi, menyiapkan, dan mengawal proses reformasi referensi suku bunga rupiah.

Baca juga: Bank Mandiri belum berencana naikkan suku bunga kredit

Nantinya transisi reformasi referensi suku bunga sebagaimana di pasar keuangan global atau global benchmark reform dapat berjalan dengan lancar.

Fokus utama panduan ini adalah untuk menjelaskan pilihan rekomendasi referensi suku bunga rupiah yang didasarkan kepada IndONIA serta contoh penggunaannya pada berbagai produk keuangan.

Panduan ini akan membantu seluruh pelaku usaha dan pemangku kepentingan untuk memahami proses reformasi referensi suku bunga rupiah dan menjadi panduan dalam penggunaannya untuk berbagai produk keuangan.

Dengan penerbitan panduan ini diharapkan dapat memperkaya berbagai produk pasar keuangan yang menggunakan referensi IndONIA atau IndONIA-based market.

NWGBR merekomendasikan alternatif referensi suku bunga/alternative reference rate (ARR) rupiah non-overnight yang dibentuk berdasarkan IndONIA serta dihitung sesuai international best practice termasuk IOSCO Principle sehingga robust dan kredibel.

Baca juga: Menjinakkan inflasi dengan penyesuaian bunga acuan BI

Sejalan dengan reformasi referensi suku bunga di pasar keuangan global maka ARR tersebut pada saatnya akan menggantikan JIBOR.

Selanjutnya, untuk membantu seluruh pelaku ekonomi dan pemangku kepentingan terkait dalam menggunakan rekomendasi ARR rupiah maka pada awal 2023 Bank Indonesia akan mempublikasikan Compounded IndONIA dan IndONIA Index.

Compounded IndONIA yang akan dipublikasikan adalah referensi suku bunga rupiah dengan tenor 30 hari, 90 hari, 180 hari dan 360 hari sedangkan untuk tenor-tenor lainnya maka pelaku pasar dapat menggunakan IndONIA Index.

Publikasi Compounded IndONIA dan IndONIA Index akan dilakukan paralel dengan publikasi JIBOR sampai dengan penetapan tanggal penghentian publikasi JIBOR yang akan diumumkan kemudian.

Hal tersebut bertujuan untuk memberikan waktu bagi pelaku ekonomi dan pemangku kepentingan terkait guna mempersiapkan transisi dari JIBOR ke IndONIA.

Penggunaan IndONIA sebagai referensi suku bunga rupiah dalam produk pasar keuangan akan memberikan transparansi harga bagi pelaku ekonomi sehingga akan mendorong proses pendalaman pasar keuangan.

Harga yang terbentuk dari IndONIA-based market akan membentuk kurva suku bunga pasar uang yang kredibel sehingga akan mendukung efektivitas transmisi kebijakan moneter dan stabilitas sistem keuangan.

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022