"Ternyata untuk berbuat benar pun bisa ditafsirkan salah oleh masyarakat, sehingga kita diminta untuk tidak bertindak diluar garis komando yang sudah ada," kata Kapolres.
Labuapi-Lobar (ANTARA News) - Kapolres Lombok Barat, AKBP IGB Sutedja, menegaskan bahwa berkaitan dengan pembakaran kantor Polsek Labupi, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat (Lobar), pihaknya menerapkan status "Siaga satu". "Pada malam ini saya nyatakan Siaga satu, dan duapertiga dari kekuatan Polres Lobar dikerahkan untuk pengamanan seluruh wilayahnya," katanya saat memberikan pengarahan kepada seratusan aparat polisi gabungan di lokasi kejadian, Minggu malam. Kepada aparat kepolisian yang ada ditempat ini, dan personil yang diperbantukan dari Brimob Polda NTB, diharapkan agar mempelajari situasi yang terjadi, dan tidak bertindak luar perintah. "Ternyata untuk berbuat benar pun bisa ditafsirkan salah oleh masyarakat, sehingga kita diminta untuk tidak bertindak diluar garis komando yang sudah ada," kata Kapolres. Kapolres juga mengingatkan segenap personil yang bertugas agar lebih waspada, karena permasalahan tersebut dapat "berbuntut" panjang meski diharapkan tidak sampai terjadi yang tidak diinginkan. Pembakaran kantor Polsek Labuapi tersebut bermula dari penembakan terhadap salah seorang residivis curanmor, yang selama ini sangat meresahkan masyarakat, baik di wilayah Lombok Barat maupun di wilayah hukum Polres Kota Mataram. Penembakan yang menyebabkan korban meninggal itu menimbulkan reaksi keras dari masyarakat Desa Perempuan, tempat korban (Sang,red) berhasil ditangkap. Pembakaran kantor Polsek Labuapi yang baru saja diresmikan Kapolda NTB oleh massa itu membuat kantor polisi tersebut ludes. Tidak ada barang ataupun berkas yang sempat diselamatkan, karena saat pengrusakan dan pembakaran, polisi sudah lari meninggalkan kantor Polsek, sehingga massa sangat leluasa melampiaskan kemarahan mereka.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006