sehingga mereka merasa diakui dan dirangkul di masyarakat
Jakarta (ANTARA) - Latihan membuat batik tulis tradisional di Rumah Batik Palbatu, Jakarta Selatan bisa sebagai terapi bagi pengidap kanker.

"Bisa buat terapi bagi pengidap kanker sehingga mereka merasa diakui dan dirangkul di masyarakat," kata Pendiri Rumah Batik Palbatu, Budi Harry dalam siaran langsung di akun YouTube resmi Layanan Jakarta, Sabtu.

Harry mengatakan sudah banyak pihak yang dirangkul untuk ikut berlatih membuat batik di Rumah Batik Palbatu yang beralamat di Jalan Palbatu IV No. 17, RW 4, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan.

Selain pengidap kanker, pihaknya juga menggandeng penyandang disabilitas, ibu rumah tangga, hingga anak muda agar bisa mengembangkan kreasinya.

Menurut dia, proses membuat batik tulis tidak sulit lantaran di kelasnya bisa membuat motif sederhana dengan menggunakan canting.

Proses pembuatannya pun terbilang cepat yakni hanya memakan waktu dua sampai empat jam setiap membuat satu kain batik.

Terlebih, tentunya pihaknya juga menyediakan pengajar terlatih yang bisa mengajarkan dari mulai pemilihan motif hingga melukis batik di kain.

"Jadi kami membuka kelas setiap harinya dan satu orang pun kami ajarkan membatik karena dari satu orang itu bisa menyebarkan ilmunya," jelasnya.

Harapan Harry, melalui kelas yang disiapkan bisa membuat masyarakat Indonesia lebih memahami proses pembuatan batik sebagai warisan budaya dan bisa menularkan ilmunya kepada keluarga atau tetangga dekatnya.
Baca juga: Rumah Batik Palbatu edukasi proses membatik hingga cara memilih batik
Baca juga: Kisah sehelai Batik Tuli (s) dari Palbatu
Baca juga: Perajin batik difabel di Jakarta Selatan kini memproduksi masker

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022