Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, berharap peringatan Hari Batik Nasional (HBN) 2022 dapat menjadi pemicu kebangkitan sektor batik untuk terus tumbuh usai pandemi COVID-19.

"Kami berharap kegiatan ini mampu membawa implikasi positif terhadap pertumbuhan sektor batik guna menunjang perekonomian masyarakat," kata Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid di Pekalongan, Ahad.

Menurut dia, kelestarian batik harus tetap dipertahankan oleh semua kalangan masyarakat, terutama generasi muda agar nantinya mampu membawa angin segar terhadap pelestarian budaya batik, khususnya Batik Pekalongan.

"Alhamdulillah, serangkaian HBN 2022 yang diperingati setiap tanggal 2 Oktober dapat dilakukan setelah dua tahun berhenti karena pandemi COVID-19," katanya.

Baca juga: Diaspora: Batik pembeda WNI dengan warga asing lain di luar negeri

Baca juga: Warga Jepang ikut rayakan Hari Batik Nasional di Yokohama


Beragam acara telah disiapkan dalam rangka menyemarakkan HBN 2022 ini di antaranya kegiatan jalan sehat berkebaya, "Pranggok On The Street", dan Karnaval Pekan Batik Nusantara (PBN).

Hal ini, kata dia, menjadi bukti kecintaan dan kebanggaan Kota Pekalongan terhadap pelestarian batik.

"Pengakuan UNESCO terhadap batik tentu membawa manfaat yang besar dalam upaya pelestarian dan pengembangan batik, antara lain sebagai momentum menjaga dan melestarikan warisan budaya tak benda, khususnya batik," katanya.

Afzan Arslan Djunaid yang akrab disapa Aaf mengatakan pengakuan tersebut telah memberikan motivasi semua pemangku kepentingan terhadap budaya batik untuk lebih aktif dalam melakukan upaya melindungi budaya batik sebagai warisan warisan budaya.

"Batik yang secara resmi diakui oleh UNESCO sebagai salah satu warisan budaya tak benda harus dipertahankan," katanya.*

Baca juga: Kemenparekraf: Batik bisa menjadi media promosi pariwisata Indonesia

Baca juga: IPEMI Jepang peringati Hari Batik Nasional lewat peragaan busana

Pewarta: Kutnadi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022