kami lakukan di berbagai kesempatan untuk mendorong minat masyarakat menanam cabai di pekarangan rumah
Palembang (ANTARA) - Bank Indonesia membagikan benih cabai kepada masyarakat Sumatera Selatan untuk mendukung program kemandirian pangan yang dijalankan pemerintah setempat.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Selatan Erwin Soeriadimadja di Palembang, Selasa, mengatakan BI menilai program kemandirian pangan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan ini layak diadopsi oleh daerah-daerah lain di Tanah Air karena dapat membantu upaya pengendalian inflasi.

Program ini mendorong warga memanfaatkan pekarangan rumah dan lahan sempit untuk bercocok tanam dan beternak untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Pemberian bibit cabai ini kami lakukan di berbagai kesempatan untuk mendorong minat masyarakat menanam cabai di pekarangan rumah, kata dia.

Sejauh ini, cabai merah, bawang merah, daging ayam ras dan tomat menjadi komponen utama pemicu inflasi di Sumsel.

Baca juga: BI perkirakan inflasi 2022 Sumsel lebih tinggi

Baca juga: Babak baru proyek pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat di Sumsel


BI membantu Sumsel yang menjalankan program Gerakan Tanam Cabai di Sumatera Selatan dengan memberikan 77.777 benih cabai merah untuk 500 orang petani milenial di Kabupaten Ogan Komering Uku Timur beberapa waktu lalu.

Kemudian, BI juga memberikan 250 paket benih cabai dan tomat kepada UMKM pada kegiatan “Beli Kreatif Sumatera Selatan 2022.

Pemberian 200 paket benih cabai merah dan terong kepada para anggota Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani) Palembang.

​Bank Indonesia sebagai Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah mendorong pemda di kabupaten/kota melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan inflasi.

Sejauh ini inflasi tahun kalender di Sumsel untuk Januari-September 2022 sudah mencapai 5,60 persen.

BI terus mendorong pemda melakukan tujuh langkah Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), yang mana enam langkah di antaranya yakni perbaikan pasokan dan dukungan anggaran pemerintah daerah.

Yang jelas, gejolak inflasi yang berpengaruh pada daya beli masyarakat ini juga dipengaruhi oleh momen menjelang akhir tahun dan kelancaran pasokan dan distribusi pangan, kata dia.

Untuk penguatan pengendalian pangan lainnya antara lain melalui optimalisasi dan perluasan Kerjasama Antar Daerah (KAD), fasilitasi distribusi pangan, optimalisasi Gerakan Sumsel Mandiri Pangan, penguatan data neraca pangan serta mendukung penyediaan Alsintan dan Saprodi termasuk pengembangan sektor pangan lainnnya melalui perikanan dan digital farming.

Baca juga: BI: Digitalisasi pertanian efektif tekan kegagalan panen

Baca juga: BI: Program Sumsel Mandiri Pangan layak diadopsi regional Sumatera

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022