mempunyai program setiap pekan di hari Jumat
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) mengandalkan program lingkungan berupa bersih dari jentik nyamuk setiap Jumat per pekan guna mencegah penyebaran penyakit demam berdarah (DBD) di daerah itu.

"Kami di kelurahan dan kecamatan mempunyai program setiap pekan di hari Jumat yakni kegiatan untuk menghilangkan jentik di lingkungan warga," kata Sub Koordinator Tata Laksana Pemerintah Kota Jakarta Barat Denny Aputra saat ditemui di Jakarta, Rabu.

Program itu dilakukan pihak kecamatan dan kelurahan melibatkan puskesmas dan kader juru pemantau jentik (Jumantik).

Mereka bertugas memeriksa kubangan air dan bak mandi warga guna mengantisipasi keberadaan jentik nyamuk.

Selain itu, petugas juga akan melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap warga yang memiliki gejala DBD.

Baca juga: Pemkot Jaksel minta warga patuhi prosedur saat pengasapan DBD

Jika ditemukan kasus DBD, maka pihak camat ataupun kelurahan harus melakukan langkah pencegahan seperti penyemprotan (fogging).

"Apalagi kalau ada kenaikan kasus, lurah dan camat harus mengingatkan puskesmas untuk lakukan langkah medis," jelas dia.

Dengan peran aktif jajaran kecamatan dan kelurahan itu, dia berharap kasus DBD di Jakarta Barat dapat dikendalikan.

Sebelumnya, Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat Erizon Safari mengatakan salah satu kunci pencegahan DBD adalah dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara mandiri.

"Masyarakat diingatkan untuk aktif bisa melakukan PSN secara mandiri," Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, Erizon Safari, saat dihubungi di Jakarta, Selasa (4/10).

Langkah ini, katanya, antara lain bisa ditempuh dengan cara dengan cara "3M Plus".

Baca juga: Warga Jakbar diingatkan untuk bisa PSN mandiri demi cegah DBD

Ia merinci 3M, antara lain: pertama, menguras/membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain.

Kedua, menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air dan lain sebagainya.

Ketiga, memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD.

Ia berharap dengan segala aktivitas itu, maka angka penyebaran kasus DBD di wilayah Jakarta Barat bisa ditekan walaupun sudah memasuki musim penghujan.

Data terakhir kasus DBD di daerah itu, sampai April terdapat 270 kasus, Mei 227 kasus dan 120 kasus pada Juni tahun ini.

Baca juga: Pemkot Jaktim ajak warga antisipasi DBD dengan jadi jumantik mandiri

Pewarta: Walda Marison
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2022