Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani Yudhoyono dijadwalkan meresmikan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio putaran V bagi 23,6 juta Balita di 33 provinsi yang dipusatkan di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur (Jatim), Rabu (12/4). "Mudah-mudahan PIN polio V ini merupakan PIN terakhir yang akan mengantarkan Indonesia memperoleh 'Sertifikat Bebas Polio 'dari WHO pada tahun 2008," kata Menkes Siti Fadilah Supari kepada pers, di Jakarta, Selasa sore. Menkes mengajak seluruh keluarga yang mempunyai anak balita usia 0-59 bulan, agar membawa ke pos PIN terdekat pada 12 April 2006 mulai pukul 07.00 waktu setempat guna diberikan dua tetes vaksin polio kepada anaknya. "Hingga saat ini belum ditemukan obat penyembuh, yang hanya baru vaksin polio bagi balita, sebab balita terserang virus polio dapat mengakitbatkan kematian dan sakit lumpuh pada kakinya," katanya. Sasaran PIN polio V berjumlah 23,6 juta balita di 33 provinsi dengan vaksin yang disediakan 3,3 juta vial (66, juta dosis) yang diberikan melalui pos-pos PIN terdekat seperti di Posyandu, Puskesmas, rumah sakit (RS) dan sekolah, terminal, stasiun, pelabuhan udara dan laut. Menurut Menkes, vaksin polio cukup aman dan terbukti ampuh, bahkan dapat diberikan pada anak yang sedang sakit. "Pemberian vaksin polio secara berulang-ulang akan meningkatkan kekebalan balita terhadap virus polio," katanya. PIN secara berulang seperti di Indonesia juga dilakukan di negara lain yaitu Yaman dan Sudan yang telah lebih dari tujuh kali melaksanakan PIN untuk menghentikan transmisi virus polio liar. Sejak ditemukan kasus polio di Sukabumi, Jabar, Maret 2005, Indonesia telah melaksanakan empat kali PIN polio yakni PIN I pada 30 Agustus 2005 dengan cakupan balita mencapai 95,0 persen, PIN II 27 September 2005 (97,6 persen), PIN III 30 November 2005 (98,1 persen) dan PIN IV 27 Februari 2006 (98,5 persen). Sedangkan, sejak April 2005 hingga Maret 2006 terdapat 305 balita di 10 provinsi dan 40 kabupaten/kota telah tertular virus polio liar, yang terbagi atas enam balita meninggal dan 299 balita menderita sakit lumpuh. Menkes menambahkan, pelaksanaan PIN putaran IV pada 27 Februari 2006 dan putaran V pada 12 April 2006 merupakan rekomendasi ahli kesehatan Indonesia dan Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) sebagai upaya memberikan kekebalan tubuh pada balita di Indonesia agar tidak tertular virus polio luar. Khusus untuk provinsi Papua, Irjabar, Maluku dan Maluku Utara, PIN polio itu akan disertakan imunisasi campak pada anak balita agar mereka tidak tertular virus campak yang mengakibatkan kematian balita di empat provinsi tersebut.(*)

Copyright © ANTARA 2006