Yogyakarta (ANTARA News) - Ribuan orang berebut aneka makanan dan kelengkapan gunungan sekaten pada upacara grebeg di halaman Masjid Agung, Kauman, Kota Yogyakarta, Selasa, yang menandai puncak perayaan Sekaten 12 Mulud Tahun Alip bertepatan dengan 11 April 2006. Menurut Humas Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) Asiati Susinah, ada enam gunungan sekaten yang diperebutkan, yaitu dua gunungan lanang (laki-laki), satu gunungan wadon (perempuan), gunungan gepak, dharat dan gunungan pawuhan. Keenam gunungan itu diusung dari pagelaran Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, dipimpin oleh komandan prajurit kraton, GBPH H Yudhaningrat. Pemberangkatan iring-iringan gunungan tersebut diawali dengan aba-aba berupa tembakan salvo tiga kali pada sekitar pukul 11.00 WIB. Satu gunungan lanang dibawa ke Puro Pakualaman (kraton Puro Pakualaman) Yogyakarta, sedangkan lima gunungan lain diarak menuju halaman Masjid Agung, Kauman, Yogyakarta. Prosesi selanjutnya adalah serah terima gunungan dari Abdi Dalem Sipat Bupati utusan dalem kepada Abdi Dalem Penghulu Kraton KRT Drs H Ahmad Muchsin Kamaludiningrat untuk dibacakan doa. Tetapi sebelum pembacaan doa selesai, gunungan sudah diperebutkan warga masyarakat yang sudah sejak pagi menanti puncak acara ritual budaya setahun sekali itu. Saat para abdi dalem kraton meletakkan gunungan yang dibawanya di lantai halaman masjid, ribuan orang terutama anak muda langsung menyerbu kelima gunungan tersebut. Ada kepercayaan di kalangan masyarakat bahwa berebut gunungan sekaten adalah upaya berusaha mendapatkan berkah guna memperoleh ketenangan hidup dan nasib yang lebih baik.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006