Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis paru dr. Wisuda Moniqa Silviyana, Sp.P mengatakan bahwa penderita tuberkulosis atau TBC harus disiplin minum obat secara teratur sesuai dengan regimen panduan pengobatannya.

"Penderita penyakit tuberkulosis atau TB paru yang juga dikenal masyarakat dengan sebutan TBC ini bisa disembuhkan. Asalkan meminum obat rutin sesuai dengan program atau regimen panduan pengobatannya," katanya ketika dihubungi dari Jakarta, Jumat.

Dokter yang praktik di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto itu mencontohkan, untuk pasien dengan kasus baru atau kasus yang belum pernah diobati sebelumnya, maka lama pengobatan adalah enam bulan.

"Sedangkan untuk pasien yang sudah pernah diobati sebelumnya, atau misalnya pada TB kasus kambuh, atau TB kasus gagal pengobatan, atau TB kasus riwayat putus obat, maka lama pengobatan delapan bulan yang di antaranya menggunakan obat suntik selama dua bulan," katanya.

Baca juga: Kemenko PMK: Cegah TBC dengan perilaku hidup bersih dan sehat

Baca juga: Pemkot Jakbar gelar pemeriksaan karyawan untuk menanggulangi TBC


Dia mengatakan sosialisasi dan edukasi mengenai TBC perlu terus diperkuat guna meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai upaya mencegah penyakit tersebut.

"Masyarakat perlu mewaspadai penyakit ini karena penyakit ini menular. Penularan pada umumnya terjadi melalui udara ketika penderita TB aktif memercikkan dahak saat batuk atau bersin, bakteri TB akan ikut keluar terbawa ke udara selanjutnya akan masuk tubuh orang lain melalui udara yang mengandung kuman TB yang dihirupnya," katanya.

Dengan demikian, kata dia, masyarakat perlu berperan aktif melakukan berbagai upaya pencegahan.

Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Agus Suprapto mengatakan bahwa pemerintah terus menggencarkan sosialisasi mengenai penyakit tuberkulosis.

"Sosialisasi mengenai pentingnya disiplin minum obat juga terus digencarkan, sebagai salah satu upaya mendukung program pengendalian penyakit tuberkulosis. Walaupun sangat menular, tetapi penyakit tuberkulosis sangat mudah disembuhkan asal minum obat teratur sesuai program," katanya.

Agus Suprapto menambahkan, pada saat ini pemerintah terus berupaya mengintensifkan program pengendalian TBC melalui gerakan temukan dan obati sampai sembuh (TOSS).

"Gerakan TOSS TBC ini merupakan suatu bentuk kampanye yang bertujuan untuk bergerak bersama menemukan kasus tuberkulosis," katanya.*

Baca juga: 1.550 warga Bengkulu ditemukan terinfeksi penyakit tuberkulosis

Baca juga: Global Fund bantu Indonesia Rp20,89 triliun entaskan HIV hingga TBC


Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022