Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang di sebagian wilayah Nusa Tenggara Barat selama tiga hari.

"Hari ini (Sabtu) hingga Senin (10/10) diprakirakan terjadi hujan lebat di wilayah NTB," kata Prakirawan BMKG Stasiun Zaenudin Abdul Majid Lombok Aprillia Mustika dalam keterangan tertulisnya di Praya, Sabtu.

Hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi di sebagian wilayah Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Lombok Timur, Lombok Utara, Lombok Tengah, Sumbawa, Sumbawa Barat, Dompu, dan Bima.

Baca juga: BMKG ingatkan waspada potensi hujan lebat di sejumlah provinsi

Dengan adanya potensi hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang tersebut, masyarakat diharapkan dapat mewaspadai potensi bencana alam yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.

Suhu udara di wilayah NTB berkisar 23 derajat Celsius hingga 34 derajat Celsius dan angin permukaan bertiup dengan variasi arah dominan dari tenggara hingga barat daya dengan kecepatan angin maksimum mencapai 35 kilometer per jam.

"Hujan diperkirakan terjadi siang hingga sore hari," katanya.

Baca juga: BMKG prakirakan puncak musim hujan Desember 2022-Januari 2023

Sebelumnya, hujan lebat dengan intensitas tinggi yang terjadi di wilayah Nusa Tenggara Barat mengakibatkan objek wisata Otak Kokok Joben, Desa Pesanggrahan, Kecamatan Montong Gading, Kabupaten Lombok Timur dilanda banjir pada Jumat pukul 16.00 Wita.

Kepala Desa Pesanggrahan Badrun di Selong, mengatakan banjir di objek wisata tersebut disebabkan air yang di ada atas air terjun tersebut cukup besar setelah terjadi hujan lebat. Namun, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, karena airnya juga langsung mengalir ke sungai.

"Tidak ada korban jiwa," katanya.

Baca juga: Sulbar intensifkan sosialisasi prakiraan cuaca antisipasi bencana

Untuk kerugian material belum bisa dipastikan, karena dari pemerintah kecamatan masih melakukan identifikasi, hanya pipa air bersih yang menuju ke rumah warga sebagian terbawa arus air banjir.

"Untuk kerusakan fasilitas objek wisata tidak ada," katanya.
 

Pewarta: Akhyar Rosidi
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022