Jakarta (ANTARA News) - Tim hak angket Blok Cepu terus berjuang merapatkan barisan untuk meloloskan agenda tersebut pada rapat paripurna DPR RI awal Mei 2006. Hal itu ditegaskan tiga orang pengusul hak angket di antaranya Drajat Wibowo (F-PAN), Ario Bimo (F-PDIP) dan Ana Muwanah (F-PKB) di Gedung DPR/MPR Jakarta, Rabu. Beberapa agenda yang diusung adalah mengklarifikasi bahwa usulan hak angket yang digulirkan melempem. Menurut Drajat, pihaknya terus melakukan koordinasi serta mengumpulkan bahan-bahan untuk menguatkan hak angket Blok Cepu. "Begitu sidang dibuka kita akan tancap gas. Berhubung masih reses kita tunda dulu," katanya. Walaupun sedang reses, lanjutnya, para pengusul juga melakukan koordinasi dengan berbagai pihak. Misalnya dengan pakar hukum, pemangku kepentingan di Blok Cepu seperti para mahasiswa, anak-anak muda, kalangan pengajian dan lainnya. Sebelumnya, para pengusul hak angket Ana Muawanah dan Permadi sudah beberapa kali berkunjung dan melakukan komunikasi dengan pemangku kepentingan di Blok Cepu. Drajat menambahkan, komunikasi dengan pemangku kepentingan di Blok Cepu dimaksudkan untuk meluruskan persepsi bahwa hak angket justru akan memotong harapan masyarakat di Bojonegoro. Pihaknya juga akan mengaji unsur legalitas dalam masalah Blok Cepu. "Jadi kita akan meluruskan persepsi yang tidak benar itu. Kita akan jelaskan bahwa diserahkannya Blok Cepu ke Exxon Mobil bukan dapat gula-gula tapi justru mendapat penyakit," kata Drajat. Ario Bimo mengatakan, tim angket yang akan mengadakan "road show" ke Bojonegoro juga akan mengklarifikasi adanya anggapan bahwa hak angket justru akan menghambat kehidupan di sana. "Di sana nanti kita akan berkomunikasi, membuka wawasan dan mengajak masyarakat di sana untuk berpikir rasional bahwa diberikannya Blok Cepu ke Exxon justru akan membuat masyarakat menderita. Kita juga akan berdiskusi dengan berbagai pihak termasuk dengan LSM yang sering mencaci maki anggota DPR," tandas Bimo. Peluang hak angket Blok Cepu tetap terbuka untuk lolos di paripurna. Malah, lanjut Bimo, ada fraksi yang sudah menghubungi dirinya untuk ikut bergabung mendukung hak angket. "Sudah ada fraksi yang menghubungi saya dan menyatakan dukungannya. Artinya sebelum usul hak angket tersebut masuk paripurna, kemungkinan besar kita akan mendapat tambahan kekuatan dari salah satu fraksi," katanya tanpa menjelaskan fraksi yang mendukung. Menjawab pertanyaan, Drajat membantah para pengusul hak angket rontok satu-persatu. Diakuinya, cuma satu orang yakni, Rama Pratama dari fraksi PKS yang menarik dukungan dengan alasan belum menemukan indikasi pelanggaran hukum mengenai Blok Cepu. "Jika nanti kita menemukan adanya pelanggaran hukum, bisa saja Rama atau PKS akan ikut mendukung hak angket lagi," katanya. Sedangkan Ana Muawanah menjelaskan para pengusul hak angket akan terus berjuang menggolkan hak angket. Perjuangan tim angket ini, kata Ana, untuk membuktikan kalau penyerahan Blok Cepu ke Exxon adalah penyakit yang akan diderita masyarakat di sana. "Saya kira ini hanya sebatas angan-angan bahwa dengan kehadiran Exxon justru akan berubah menjadi penyakit," tandas Ana. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006