Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan RI Moeldoko menggelar rapat koordinasi percepatan pembangunan Bandar Antariksa Kabupaten Biak Numfor, Papua, yang dihadiri perwakilan sejumlah instansi terkait di Bina Graha, Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.

Menurut Moeldoko, rencana pembangunan bandar antariksa tersebut sebelumnya sudah mendapat perhatian khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi), demikian seturut keterangan pers Kantor Staf Presiden (KSP) yang diterima di Jakarta.
 
"Pembangunan Bandar Antariksa di Biak Numfor telah mendapat perhatian khusus dari Presiden dan antusiasme masyarakat Biak Numfor sangat besar untuk proyek ini," kata Moeldoko.
 
Sejumlah instansi yang mengirim perwakilan dalam rapat koordinasi tersebut adalah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN, Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres), Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, dan Pemerintah Kabupaten Biak Numfor.
 
Rapat koordinasi tersebut menjadi tindak lanjut arahan Presiden Jokowi serta kunjungan Moeldoko didampingi Deputi V KSP ke Biak Numfor pada Mei 2022.
 
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menyampaikan bahwa bandar antariksa akan dibangun secara integratif bersama program keantariksaan nasional serta investor guna menciptakan "captive market" yang dapat meringankan beban APBN dan menghasilkan dampak positif bagi negara.

Baca juga: KSP: Proyek Strategis Nasional harus rampung sesuai target
 
Oleh karena itu, Laksana menegaskan bahwa keterlibatan investor dalam pembangunan Bandar Antariksa Biak Numfor menjadi sesuatu yang sangat esensial.
 
"Biak Numfor menjadi pilihan utama kita mengingat ketersediaan infrastruktur 'eksisting' serta potensi sinergi dengan perekonomian lokal," katanya.
 
Kepala BRIN menegaskan bahwa pembangunan bandar antariksa ini tidak terlepas dari penguatan kedaulatan serta kemampuan domestik Indonesia di tengah situasi geopolitik global.
 
Deputi V KSP Jaleswari Pramodhawardani menyebut kedekatan Biak Numfor dengan garis khatulistiwa meningkatkan efisiensi bagi peluncuran satelit, termasuk biayanya.
 
"Saya rasa letak strategis Biak Numfor membuatnya sangat bernilai dalam persaingan keantariksaan global," kata Jaleswari.

Baca juga: KSP: Stok bawang di Bima penting untuk kendalikan inflasi nasional

Bupati Biak Numfor Herry Ario Naap yang mengikuti rapat koordinasi secara daring melaporkan bahwa pemerintah setempat telah menyelesaikan persoalan lahan yang sempat muncul dan akan bertanggung jawab penuh terhadap sejumlah kewajiban pendukung dalam pembangunan bandar antariksa.
 
"Di Biak sudah tersedia ratusan hektare tanah yang kepemilikannya bisa dijamin dan kami siap untuk memperluas areal tanah sesuai kebutuhan ke arah timur," kata Herry.
 
Sementara itu Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintahan dan Wawasan Kebangsaan Setwapres Velix Wanggai mengingatkan pembangunan Bandar Antariksa Biak Numfor selaras dengan pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Papua.
 
Moeldoko menutup rapat koordinasi dengan menegaskan kembali pentingnya gerak cepat dari seluruh pemangku kepentingan untuk mewujudkan pembangunan Bandar Antariksa Biak Numfor, mengingat masa pemerintahan Presiden Jokowi bakal berakhir pada 2024.
 
Arahan Kepala Staf Kepresidenan disambut baik Dr. Tatang Muttaqin selaku Direktur Pendidikan Tinggi dan Iptek Bappenas yang menyatakan kesiapsediaan Bappenas untuk mendukung perencanaan kegiatan bandar antariksa dalam sistem pembangunan nasional.
 
"Para investor yang akan kita gandeng memerlukan kepastian dan stabilitas, untuk itu penting agar kita gerak cepat dalam menetapkan Biak Numfor sebagai lokasi calon bandar antariksa dan segera laporkan kepada Presiden setelah semua matang," tutup Moeldoko.

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022