Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) menjajaki pembangunan kilang pengolahan minyak mentah menjadi BBM di Indonesia bekerja sama perusahaan migas asal Arab Saudi, Aramco. Wakil Direktur Utama Pertamina Iin Arifin Takhyan di Jakarta, Rabu mengatakan, sesuai UU No 22 Tahun 2001 tentang Migas, terbuka peluang bagi perusahaan selain Pertamina membangun kilang BBM di Indonesia. Dijadwalkan, pada pekan depan, Iin akan berkunjung ke Arab Saudi guna melakukan pembicaraan awal dengan Aramco mengenai rencana tersebut. "Kami akan gambarankan bahwa sesuai UU, investasi kilang BBM terbuka bagi siapa saja," katanya. Sebelumnya, Pertamina dan perusahaan migas asal Cina, Sinopec juga telah menandatangani nota kesepahaman pembangunan kilang BBM berkapasitas 100 ribu barel per hari di Tuban, Jatim. Dalam penandatanganan yang dilakukan di Cina pada 2005, kedua perusahaan merencanakan dapat memulai pembangunan kilang pada tahun ini. Bisnis kilang BBM di Indonesia masih cukup menjanjikan. Sebab, Indonesia masih mengimpor BBM dengan volume sekitar 300 ribu barel per hari. Produksi minyak mentah Indonesia mencapai 1,1 juta barel per hari. Sekitar 70 persen produksi atau 770 ribu barel per hari itu diolah kilang BBM milik Pertamina dan didistribusikan di Indonesia. Sisanya, sebesar 330 ribu barel minyak mentah lainnya diekspor ke sejumlah negara. Sementara, konsumsi BBM setiap harinya juga mencapai sekitar satu juta barel, sehingga Indonesia masih impor sekitar 300 ribu barel per hari.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006