Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Agus Justianto mengatakan kondisi mangrove yang sehat tidak hanya memberikan jasa perlindungan pesisir pantai tetapi juga berperan dalam menjaga keberlangsungan ketersediaan sumber makanan bagi masyarakat setempat.

"Konsumsi protein dari makanan laut, seperti ikan, udang, dan kepiting erat kaitannya dengan keberadaan hutan mangrove sebagai tempat pemijah biota laut," ujarnya dalam pernyataan yang dikutip di Jakarta, Selasa.

Dalam ekosistem pesisir, mangrove berperan sebagai produsen yang disukai oleh ikan-ikan kecil, kerang, dan kepiting. Banyak hewan yang menggantungkan hidup dengan memakan bagian tanaman mangrove untuk keberlangsungan hidup.

Baca juga: Akademisi: Restorasi dan konservasi mangrove harus berjalan seiring

Keberadaan mangrove yang sehat menjadi berkah bagi masyarakat pesisir karena mereka bisa memanen ikan, kerang, dan kepiting. Ketika cuaca buruk yang membuat mereka tidak bisa melaut, maka hutan mangrove menjadi saranan mewujudkan ketahanan pangan.

Selain menyediakan sumber protein, mangrove juga bisa mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral melalui aneka produk olahan mangrove yang bisa dijadikan sirup, dodol, keripik, kopi, hingga produk perawatan kulit.

"Perlindungan dan restorasi mangrove tidak hanya meningkatkan ketersediaan sumber daya perikanan, namun juga memperbaiki kualitas perairan pesisir, serta meningkatkan ketersediaan sumber mata pencaharian alternatif, seperti ekowisata yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Agus.

Baca juga: KLHK ajak pelaku usaha terlibat dalam restorasi ekosistem mangrove

Berdasarkan data One Map Mangrove Indonesia yang digunakan sebagai pijakan kerja pemerintah Indonesia, area mangrove di Indonesia mencakup luasan 3,3 juta hektare. Fakta itu menjadikan Indonesia sebagai negara dengan ekosistem mangrove terbesar di dunia.

Luasan hutan mangrove yang dimiliki Indonesia merupakan 20 persen dari total luasan mangrove dunia yang mencapai 16,53 juta hektare.

Pemerintah berkomitmen untuk melakukan pemulihan dan perlindungan mangrove di sepanjang pesisir Indonesia. Melalui Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), pemerintah menargetkan untuk rehabilitasi mangrove dengan target luas mencapai 600 ribu hektare yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2020-2024.

Baca juga: Walhi: Hutan mangrove pelindung alami dari ancaman kenaikan air laut

Terdapat sembilan provinsi yang masuk dalam program rehabilitasi tersebut, yakni Sumatra Utara, Bangka Belitung, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Papua, dan Papua Barat.

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022