Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyiapkan sejumlah program perumahan untuk penanganan tata kawasan di Belawan, Medan, Sumatera Utara, sebagai upaya mengurangi kawasan kumuh sekaligus mendukung program penghapusan kemiskinan ekstrem di Kota Medan.

"Penanganan kawasan Belawan Medan merupakan salah satu fokus pembangunan infrastruktur dan perumahan Kementerian PUPR. Kami ingin agar kawasan ini bisa tertata dengan baik dan memiliki hunian yang layak huni," ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto, dalam rilis di Jakarta, Rabu.

Iwan menjelaskan, Kementerian PUPR juga akan berkolaborasi dengan berbagai pihak baik kementerian/lembaga, pemerintah daerah, BUMN melalui PT. KAI dan Pelindo, maupun Baznas termasuk kalangan perguruan tinggi serta mitra kerja lainnya dalam penataan kawasan ini.

Ia mengungkapkan bahwa setidaknya ada 86 rumah tidak layak huni (RTLH) yang akan ditata dan ditingkatkan kualitasnya di kawasan yang kerap terdampak rob air laut dan banjir.

"Penataan kawasan Belawan Medan juga menjadi upaya penghapusan kemiskinan ekstrem di Kota Medan. Kami juga berkoordinasi dengan Kementerian Koordinator PMK serta menggunakan basis data BKKBN untuk menjaring calon penerima bantuan ini," katanya.

Lebih lanjut, program penataan kawasan Belawan Medan merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo serta Menteri PUPR Basuki Hadimuljono untuk meningkatkan kesejahteraan dan mewujudkan lingkungan yang nyaman dan layak huni.

Selain itu, ujar dia, Kementerian PUPR juga telah menyiapkan sejumlah pembangunan infrastruktur yang akan dilaksanakan oleh Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW), Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Direktorat Jenderal Cipta Karya dan Direktorat Jenderal Perumahan.

Guna memulai kegiatan tersebut, imbuhnya, Kementerian PUPR rencananya akan memulai ground breaking pencanangan penataan kawasan Belawan Medan pada awal November mendatang. Hal tersebut juga menjadi rangkaian Peringatan Hari Perumahan Nasional (Hapernas) serta mendukung Hari Habitat Dunia dan Hari Kota Dunia agar kawasan kumuh di Indonesia bisa berkurang.

Terkait dengan arsitektur dan konstruksi bangunan, Kementerian PUPR juga akan mengecek kekuatan bangunan serta membuat desain bangunan yang menarik dan mengusung konsep bangunan hijau.

Ia menuturkan pula bahwa kebutuhan ruang serta kecukupan cahaya yang masuk ke dalam rumah serta penggunaan sanitasi taman diharapkan bisa membuat kawasan ini bisa menjadi kawasan yang bisa berubah menjadi objek wisata baru.

"Untuk program perumahan kami menyiapkan beberapa strategi pembangunan seperti rumah khusus, peningkatan kualitas rumah lewat Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau bedah rumah serta rumah susun (Rusun)," katanya.

Namun hal itu, ujar dia, tergantung dari hasil identifikasi lapangan, legalitas lahan dan readiness criteria penerima bantuan," terangnya.

Baca juga: Kementerian PUPR berkomitmen membangun infrastruktur hijau

Baca juga: Menteri PUPR: Prioritas audit stadion bola dengan banyak suporter

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022