Penataan kawasan kampung kumuh ini sudah direncanakan sejak tahun 2021 dan baru hari ini dilaksanakan eksekusi. Sosialisasi dan persiapan telah dilakukan secara matang
Tangerang (ANTARA) - Asisten Daerah Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kota Tangerang, Provinsi Banten Yeti Rohaeti menjelaskan kampung kumuh Kedaung Baru yang telah dibongkar,  akan dialihfungsikan menjadi ruang terbuka publik (RTP) yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat di sekitar kawasan tersebut.

"Penataan kawasan kampung kumuh Kedaung Baru ini merupakan rencana tindak lanjut dari program “Major Project” di Metropolitan Jabodetabekjur  (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Cianjur) dan “pilot project” di Indonesia yang sedang direalisasikan oleh Kementerian Penataan Ruang dan Pemukiman Rakyat (PUPR) RI," katanya di Tangerang, Rabu.

Penataan kawasan kampung kumuh ini sudah direncanakan sejak tahun 2021 dan baru hari ini dilaksanakan eksekusi. Sosialisasi dan persiapan telah dilakukan secara matang.

Baca juga: Ruang terbuka hijau di bekas makam Jopraban Yogyakarta dibangun 2023

Setelah pembongkaran selesai dilakukan, warga yang sebelumnya menempati kawasan kampung kumuh Kedaung Baru akan direlokasi ke rumah susun dengan sistem sewa (rusunawa) yang saat ini masih dalam tahap pembangunan. "Pembangunan rusunawa ditargetkan selesai di triwulan semester keempat atau Oktober 2023," katanya.

Proses penataan ini diharapkan dapat mengubah wajah lingkungan dan mewujudkan hunian yang layak, sarana prasarana lingkungan yang lengkap, dan biaya terjangkau di Kota Tangerang.

“Harapannya, penataan kawasan kampung kumuh Kedaung Baru ini segera dapat diselesaikan, baik rusun, RTP, ataupun infrastruktur penunjang lainnya. Sehingga kawasan kampung kumuh Kedaung Baru ini secepatnya dapat berubah menjadi kawasan hunian yang layak, nyaman, dan membawa manfaat besar untuk lingkungan sekitarnya,” katanya.

Baca juga: "Forestival" jadi momentum penyediaan ruang publik baru di Manokwari

Camat Neglasari Andhika Nugraha menyatakan RTP tersebut nantinya akan dilengkapi dengan fasilitas publik yang dinilai mempunyai nilai guna yang besar, seperti sarana hunian, sarana pendidikan, sarana olahraga, sarana ibadah, dan sarana umum lainnya.

Ia menjelaskan, pembongkaran dan relokasi warga kampung kumuh di Kedaung Baru telah dilaksanakan dan berjalan lancar dan tidak menimbulkan masalah.

"Sebanyak 40 rumah dibongkar, dan 28 kepala keluarga kooperatif saat dilakukan pembongkaran," kata Andhika.

Untuk proses selanjutnya, kata dia, segera akan dilakukan pembangunan infrastruktur penunjang, dan proses lelang untuk mengembangkan kawasan tersebut.

Baca juga: Pemprov DKI diharapkan bangun lebih banyak ruang publik terbuka

 

Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023