Di tengah kondisi gejolak ekonomi dan geopolitik global saat ini diperlukan rasa empati sekaligus semangat untuk menjaga stabilitas ekonomi sosial Indonesia, salah satunya dengan memperkuat UMKM yang ada
Jakarta (ANTARA) - Menteri Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa upaya memperkuat UMKM merupakan salah satu langkah untuk menjaga stabilitas ekonomi sosial Indonesia di tengah gejolak ekonomi dan geopolitik global saat ini.

"Di tengah kondisi gejolak ekonomi dan geopolitik global saat ini diperlukan rasa empati sekaligus semangat untuk menjaga stabilitas ekonomi sosial Indonesia, salah satunya dengan memperkuat UMKM yang ada," katanya dalam sambutan secara virtual dalam acara harvesting Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) Maluku Utara 2022 yang digelar di Benteng Oranje Ternate, Maluku Utara, Kamis.

Luhut berharap gelaran Gernas BBI dapat menjadi penyemangat untuk menggerakkan ekonomi rakyat di Maluku Utara. Luhut juga berharap Maluku Utara yang tengah merayakan usia ke 23 tahun bisa menuju masa pendewasaan.

"23 tahun adalah usia menuju pendewasaan. Dewasa dalam pengelolaan anggaran prorakyat, dewasa dalam melakukan pendampingan pada masyarakat," imbuhnya.

Luhut mengemukakan, kenaikan inflasi yang per September 2022 mencapai 5,59 persen (yoy) dan diperkirakan akan terus meningkat hingga tahun depan merupakan bagian dari dampak gejolak dunia yang tidak bisa dihindari.

"Tapi kita masih bersyukur bahwa kita sedikit dari negara di dunia yang mampu meredam gejolak dunia ini relatif masih cukup baik," katanya.

Hal itu lantaran hingga triwulan II 2022, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih berada di atas 5 persen, ditopang oleh pemulihan ekonomi yang berlangsung cepat dengan laju investasi yang relatif stabil dan ekspor yang masih tumbuh tinggi.

Demikian pula kampanye Gernas BBI yang disebutnya turut berkontribusi dalam pemulihan ekonomi.

"UMKM yang tidak bisa berjualan di masa pandemi didorong masuk ekosistem. Ini jadi solusi agar ekonomi masyarakat terus bergerak," katanya.

Luhut melaporkan, sejak diluncurkan Presiden Jokowi pada 14 Mei 2020, kampanye Gernas BBI telah mendorong sebanyak 12,2 juta unit UMKM yang onboard ke ekosistem digital per September 2022.

"Sehingga total saat ini sudah mencapai 20,2 juta unit. Kita masih harus terus mengejar 30 juta UMKM onboard pada 2024," kata Luhut.

Selain jumlah UMKM yang masuk ke ekosistem digital, pemerintah juga mendorong agar transaksi UMKM bisa meningkat signifikan.

"Untuk itu, Gernas BBI di daerah turut menghadirkan pameran UMKM unggulan serta mengedukasi masyarakat untuk bertransaksi secara digital," katanya.

Luhut juga mendorong penguatan BUMDes sebagai sarana untuk mendorong pengembangan ekosistem produk lokal dari hulu ke hilir.

"Peran BUMDes harus kita optimalkan untuk menggerakkan sumber sumber daya potensial di masyarakat," pesan Luhut.

Puncak harvesting Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) Maluku Utara 2022 mengangkat tema "Gelora Maluku Utara".

Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) sebagai campaign manager menyatakan Gernas BBI merupakan langkah strategis mewujudkan perekonomian Indonesia agar pulih dan bangkit.

Ajang tersebut juga diharapkan mendukung peningkatan kapasitas UMKM dan BUMDes melalui pelatihan bisnis dan pembiayaan, pelatihan ekspor, hingga promosi potensi pariwisata. Pelaksanaan Gernas BBI Malut juga menjadi kesempatan bagi seluruh UMKM untuk meningkatkan pemasaran produknya.

Baca juga: Luhut sebut kemungkinan RI lepas status pandemi pada tahun depan

Baca juga: Hadapi resesi global pada 2023, pemerintah siapkan skenario terburuk

Baca juga: Luhut: Realisasi belanja produk dalam negeri capai Rp487 triliun

 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022