Penghuni di sini tidak melanjutkan (SIP) itu, sehingga pada 2010, (pemilik SHGB) membeli ini
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Pusat mengungkap pengosongan rumah politikus Wanda Hamidah di Jalan Citanduy 2, Menteng, Jakarta Pusat, dikarenakan  Surat Izin Penghunian (SIP)  sudah habis sejak tahun 2012.

Kepala Bagian Hukum Pemerintah Kota Jakarta Pusat Ani Suryani di Jakarta, Jumat, menjelaskan  Wanda Hamidah menempati  salah satu dari empat rumah  di atas lahan seluas 1.400 meter persegi milik Japto Soerjosoemarno.

"Nah pada saat tanah negara ini bebas, siapa saja boleh menempatinya. Penghuni di sini tidak melanjutkan (SIP) itu, sehingga pada 2010, (pemilik SHGB) membeli ini. Kemudian diterbitkan karena ini tanah negara," kata Kabag Hukum Pemkot Jakpus Ani di Jakarta, Jumat.

Ani mengungkapkan Japto memiliki Surat Hak Guna Bangunan (SHGB) sejak tahun 2012. Meskipun, rumah ini merupakan aset negara.

Kemarin, puluhan anggota Satpol PP berada di lokasi rumah Wanda. Selain itu, lebih dari lima truk dan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dikerahkan untuk memindahkan barang-barang dari rumah Wanda.

 Selain Satpol PP, tampak sejumlah aparat kepolisian.

Jajaran Pemerintah Kota Jakarta Pusat yang mendampingi pengosongan lahan itu pun membuka kesempatan untuk berdialog untuk mengambil jalan tengah terkait pengosongan lahan itu.
Baca juga: Wanda Hamidah sebut rumahnya dikosongkan secara paksa
Baca juga: Keluhan Wanda Hamidah soal asuransi anak terselesaikan
Baca juga: Wanda: Saatnya aktivis 98 berjuang dari dalam pemerintahan

Pewarta: Ulfa Jainita
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022