Tanjungpinang (ANTARA) - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad menyatakan keinginannya menghidupkan kembali kerja sama Singapura, Johor, Kepri (Sijori) pada masa lalu yang sekarang sudah semakin redup.

"Dulu konotasi Sijori itu kan Singapura, Johor, dan Riau. Tapi kita bicara hari ini Kepri, jadi mungkin itu bisa dihidupkan kembali," kata Gubernur Ansar usai beraudiensi dengan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura, Gan Kim Yong di Grand Lagoi Hotel, Bintan, Sabtu.

Ansar menyebut Konsep Sijori pertama kali diumumkan ke publik pada tahun 1989 oleh Wakil Perdana Menteri Singapura Goh Chok Tong.

Lewat Sijori, katanya, Singapura bisa merelokasi industri yang padat karya dan memerlukan banyak pekerja ke Johor atau Kepri yang ongkos pekerjanya lebih murah.

Baca juga: Gubernur Kepri: Waspadai lonjakan jumlah kasus COVID-19 di Singapura

Menurut Ansar , Menteri Perdagangan Singapura sangat menyambut baik hal tersebut, sehingga ke depan akan dicoba pembukaan satu atau dua kelas internasional di Politeknik Kesehatan (Poltekkes).

"Ini agar anak-anak kita mendapatkan peluang kerja di luar negeri, termasuk di Singapura. Nanti dengan skema Sijori ini, para pelatihnya bisa saja satu atau dua orang dari Singapura guna memberikan motivasi kepada anak-anak kita," ungkap Ansar.

Gubernur juga memaparkan potensi kerja sama yang mungkin saja dijalin seperti pada pembangunan jembatan Batam Bintan. Jika Singapura punya investor, mereka bisa ikut serta dalam proyek tersebut.

Ia juga menyampaikan beberapa program dan proyek strategis lain yang sedang dikejar seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) seperti Nongsa Digital Park, energi baru terbarukan, hingga bicara kerja sama mengenai tenaga medis seperti perawat.

Baca juga: KEK Galang Batang Bintan dapat tambahan investasi Rp30 triliun

"Kemudian kerja sama Singapore Politechnic untuk supply chain beberapa produk Kepri ini sudah terus dan sedang berjalan. Kerja sama di bidang tata kelola pemerintahan juga nantinya akan dilaksanakan," papar Gubernur.

Untuk masalah kerja sama penyediaan air bersih, lanjut Ansar, pihaknya saat ini masih menunggu kepastian pembangunan DAM oleh PT. Bintan Resort.

Menurut dia, jika pihak swasta dapat mengeluarkan investasinya untuk proyek tersebut, maka tidak perlu melaksanakan pembangunan melalui APBN.

"Pola kita saya kira sudah menjadi contoh terbaik di Indonesia, karena semua infrastruktur dibangun swasta, jadi kita hanya tinggal memungut pajaknya," demikian Ansar.
 

Pewarta: Ogen
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022