"Hal ini membuat kita berpikir untuk mengakselerasi pengerjasamaan Soetta. Mungkin polanya sama dengan Bandara Kualanamu di mana kita akan membuat joint venture untuk perluasan bandara Soetta...
Bali (ANTARA) - Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan akan mengerjasamakan pengelolaan Bandara Soekarno-Hata (Soetta), Jakarta seperti halnya Bandara Kualanamu di Sumatera Utara.

"Terkait Soetta ini memang kita berdasarkan peraturan menteri perhubungan yang baru, jadi pada intinya Angkasa Pura sekarang bisa mengerjasamakan bandara-bandaranya dengan cara badan usaha bandar udara bisa dilakukan spin off ke joint venture di bawahnya," ujar Kartika dalam konferensi pers SOE International Conference di Nusa Dua, Bali, Selasa.

Dia mengatakan, Kementerian BUMN telah melakukan testing regulasi tersebut di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara dengan membuat perusahaan joint venture bersama GMR Airport Consortium India untuk mengelola bersama bandara itu, dan terdapat komitmen investasi dari GMR untuk memperbaiki serta memperluas kapasitas di Kualanamu.

Kementerian BUMN sendiri sudah berencana untuk melakukan perluasan kapasitas dengan membangun landas pacu atau runway 3 Soetta sebelum COVID-19.

Namun, masalahnya pasca pandemi ternyata pemulihan trafik di Soetta sangat cepat di mana saat ini mencapai 85 persen lebih cepat dari perkiraan.

"Hal ini membuat kita berpikir untuk mengakselerasi pengerjasamaan Soetta. Mungkin polanya sama dengan Bandara Kualanamu di mana kita akan membuat joint venture untuk perluasan bandara Soetta. Kita lagi petakan apakah semua terminal atau mungkin terminal baru, terminal 4 serta terminal 3 saja, ini yang sedang dipertimbangkan," kata Kartika.

Dia menambahkan, dari sisi minat investor mereka sangat berminat karena pergerakan pesawat di Soetta sebagai yang tertinggi di Asia.

Soetta menjadi salah satu bandara tersibuk di Asia dengan prospek pertumbuhan penumpang dapat mencapai 100 juta ke depannya.

"Saya rasa ini menjadi suatu pengerjasamaan yang sangat menarik dan menarik minat dari berbagai investor baik strategis maupun finansial di dunia," kata Kartika.

Sebelumnya PT Angkasa Pura II (Persero) menyampaikan bahwa tren penerbangan internasional di bandara-bandara yang dikelola AP II terus meningkat menuju periode pemulihan.

President Director AP II Muhammad Awaluddin Awaluddin menyampaikan, Bandara Soekarno-Hatta merupakan bandara yang selalu dibuka untuk penerbangan internasional di tengah pandemi.

Jumlah pergerakan penumpang internasional di Bandara Soekarno-Hatta pada Januari - Agustus 2022 tercatat mencapai 3,56 juta penumpang.

Sepanjang Semester I-2022 jumlah rute internasional di Bandara Soekarno-Hatta sekitar 100 rute internasional yang didominasi penerbangan repatriasi dan terkait penanganan COVID-19, di antaranya adalah 28 rute penerbangan dari dan ke Asia Tenggara, 17 rute dari dan ke Asia Timur, 8 rute dari dan ke Timur Tengah, 9 rute dari dan ke Eropa, 13 rute dari dan Asia Selatan dan juga terdapat penerbangan dari dan ke Amerika Selatan dan Afrika.

Baca juga: AP II bakal buka SPKLU di Terminal 3 Bandara Soetta awal November 2022

Baca juga: AP II: integrasi bandara Jabodetabek-Jabar siasati trafik Soetta

Baca juga: AP II jajaki kerja sama Bandara Soetta dengan Los Angeles Airport

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022