Washington (ANTARA News) - AS menginginkan rencana untuk menentukan kemampuan produksi tiap tahun 250 hululedak nuklir sebagai upaya untuk bersiap bagi ketidaktentuan yang mungkin terjadi pada masa depan, kata seorang pejabat senior pemerintah AS pada Kyodo News. Rencana itu juga minta ditingkatkannya pengembangan tipe baru hululedak dalam satu putaran lima-tahun untuk menggantikan hululedak yang ada tanpa henti, kata pejabat Badan Keamanan Nuklir Nasional. Pejabat itu, wakil administrator NNSA untuk program pertahanan Thoma D`Agostino, juga mengatakan tipe baru itu, yang disebut hululedak pengganti yang dapat diandalkan, atau RRW, sekarang dipelajari untuk rudal balistik yang diluncurkan-kapal selam, sebagai pengganti hululedak W-76 sekarang ini, yang dapat juga digunakan untuk rudal balistik antarbenua. Langkah itu menunjukkan bahwa NNSA bermaksud melipatduakan kemampuan produksi yang tidak tentu dari produksi yang lembaga itu nyatakan secara terbuka. Dalam satu dengar pendapat kongres awal bulan ini, D`Agostino mengatakan badan itu merencanakan "garis dasar kapasitas produksi 125 pit (plutonium) per tahun yang dijaringkan ke cadangan pada 2022". Putaran pengembangan lima-tahun itu bertujuan bahwa pemerintah akan terus mengembangkan tipe baru RRW setelah berhasil memproduksi tipe untuk menggantikan hululedak W-76 tersebut. Namun kelompok pelucutan senjata nuklir diperkirakan akan meningkatkan gerakan mereka untuk menghentikan pengembangan RRW. "Itu adalah berita. Kami, masyarakat pelucutan senjata, akan menentang seluruh konsep RRW," kata pelobi pelucutan senjata yang berpengaruh David Culp. Pejabat NNSA mengatakan, "Tiap lima tahun kami akan mengalami satu putaran...riset, pengembangan, produksi, pemencilan diri, pembongkaran". Laboratorium Nasional Los Alamos dan Laboratorium Nasional Lawrence Livermore diperkirakan akan "menentukan kelayakan teknis" pengembangan RRW tanpa dimulainya lagi percobaan nuklir, katanya. Satu dari sejumlah hal yang kami lihat mengenai RRW adalah kemungkinan bahwa RRW dapat menjadi pengganti bagi hululedak SLBM dan juga kemungkinan pengganti hululedak ICBM, kata pejabat tersebut. Mengenai kapasitas hasil 125-pit yang telah dinyatakan pada kongres, pejabat itu mengatakan hal tersebut berdasarkan pada operasi produksi "satu-sift", yang dapat dilipatduakan dalam kasus ketidaktentuan. "Dalam keadaan darurat, misalnya, kami dapat memiliki kapasitas untuk ditingkatkan dengan akan melipat-duakan operasi," katanya. Rencana pertahanan itu, kata pejabat tersebut, AS telah memproduksi 2.000 pit pada tahun 2.000 per tahun pada saat perang dingin. (*)

Copyright © ANTARA 2006