Grobogan (ANTARA News) - Dirjen Perkeretaapian, Soemino Eko Saputro, menyatakan bahwa PT KAI bersama Jasa Raharja secepatnya memberikan asuransi pertanggungan kepada keluaga korban kecelakaan KA Kertajaya dengan KA Sembrani yang menewaskan 13 orang dan 26 penumpang lainnya luka-luka. "Kami segera mengupayakan pekan ini menyelesaikan pemberian asuransi kepada 13 keluarga korban yang meninggal dan 26 penumpang yang saat ini dirawat di berbagai rumah sakit," katanya ketika meninjau lokasi kejadian kecelakaan KA di Stasiun KA Gubug, Kabupaten Grobogan, Minggu. Jasa Raharja sudah siap memberikan asuransi kepada keluarga korban kecelakaan KA. "Kami segera melakukan koordinasi dengan PT Jasa Raharja untuk segera memberikan kepada keluarga korban, dan PT KAI akan memberi kemudahan," katanya. Menyinggung kerugian akibat kecelakaan KA tersebut, dia belum bisa menaksir karena masih dalam penghitungan. Dia hanya menyebutkan, satu gerbong penumpang yang rusak tidak bisa diperbaiki, dan dua lokomotif (KA Kertajaya dan KA Sembrani) yang bisa diperbaiki. PT KAI dalam kejadian kecelakaan ini segera akan melakukan perbaikkan program dan operasional, mengingat hal ini menyangkut faktor manusia yang cukup dominan untuk ditata agar SDM PT KAI lebih mengutamakan kedisiplinan kerja. "Hal itu sesuai perintah Menteri Perhubungan, Hatta Radjasa," katanya menegaskan. Selain itu, dia memandang perlu ada pembangunan fisik perkeretaapian khususnya di Jawa dan Sumatera. "Jangan sampai terjadi adanya keteledoran kinerja PT KAI yang bisa mengangkibatkan merugikan masyarakat," katanya. Dalam meningkatkan pelayanan masyarakat, perlu ada perbaikan program dan operasional PT KAI, karena transportasi kereta api masih diminati masyarakat menengah dan bawah. Untuk itu, dia berharap masalah "human error" dalam perkeretaapian di Indonesia dapat ditekan, apabila kerdisiplinan kinerja PT KAI dapat diciptakan. PT KAI kini terus melakukan evakuasi untuk mengangkat lokomotif Kertajaya, meski mengalami kesulitan karena di samping kiri-kanan rel kereta api tersebut persawahan. "Tetapi, sejak hari Sabtu (15/4) pukul 17.00 WIB hingga saat ini jalur utara ini sudah normal dan sudah 20 kereta api yang melintasi jalur tersebut," katanya. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006