Padang, (ANTARA News) - Keberadaan hutan kota Padang dan taman burung yang direncanakan segera dibangun pada kawasan hutan Malvinas seluas 20 hektare di Kelurahan Kurao Pagang, Kecamatan Nanggalo Padang, Provinsi Sumbar, cukup strategis dan potensial sebagai kawasan wisata dan kebun binatang. "Hutan Malvinas memiliki aneka flora dan fauna khususnya beberapa jenis burung bangau, jika ditata sedemikian rupa kawasan tersebut akan menjadi daya tarik yang luar biasa bagi pengunjung untuk berwisata," kata Walikota Padang, Drs Fauzi Bahar Msi, kepada ANTARA di Padang, Minggu (16/4). Ia mengatakan itu terkait rencana pemerintah akan membangun hutan kota Padang dan taman burung di areal seluas 20 hektare menyusul permohonan seperti yang disarankan Menteri Kehutanan RI M.S Ka`ban, sudah dikirimkan pada Januari 2006 ke Departemen Kehutanan RI. Selanjutnya, menurut M.S Ka`ban, dalam tahun 2006 ini Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Kehutanan diminta segera menyiapkan konsep pengembangan kawasan hutan kota dan dan taman burung itu. Menurut Fauzi, permohonan pembangunan hutan kota dan taman burung yang sudah diajukan itu diantaranya meliputi alokasi anggaran sebesar Rp12 miliar (APBN), untuk membangun jalan tempat pengunjung berjalan kaki mengelilingi sungai, membuat dam sungai dan menanam sejumlah pohon yang cocok di kawasan hutan itu. Besaran biaya itu, kata Fauzi, sudah termasuk ganti rugi lahan bagi 21 unit rumah masyarakat yang harus dibebaskan karena terkena pembangunan dan pembuatan sungai buatan. Ia menyatakan, pembangunan sungai buatan itu sangat diperlukan terutama untuk mendukung habitat bangau agar mereka bisa berkembangbiak dengan baik. "Idealnya hutan kota dan taman burung ini harus dibatasi dengan sungai selain menambah keindahan, kawasan hutan tidak mudah dimasuki oleh masyarakat pada sembarang tempat selain berwisata," katanya. Pembangunan hutan kota dan taman burung ini, kata dia, penting karena dapat berfungsi hidrologis sekaligus sebagai arboretum atau pusat penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kehutanan, flora dan faunanya terutama burung bangau. Di kawasan hutan Malvinas, menurut Fauzi, terdapat sejumlah bangau (endemik) yang cukup menarik untuk dilihat disamping tetap diupayakan pelestariannya. Selain sebagai sarana wisata, kata dia, keberadaan hutan kota dan taman burung itu, nantinya dapat menjadi rujukan bagi pelajar terutama untuk mengenal aneka jenis bangau. "Karenanya konsep pengembangan kawasan hutan kota dan dan taman burung itu harus matang, dan kita masih menunggu pembahasan lebihlanjut oleh Dirjen Kehutanan," katanya.(*)

Copyright © ANTARA 2006