Mereka turut menghadirkan lingkungan bisnis B2C yang semakin besar dan luas, sehingga menjangkau kelompok-kelompok terabaikan, seperti kaum perempuan yang saat ini justru bisa disebut sebagai aktor penting dalam e-commerce Indonesia.

GoTo misalnya, menawarkan tiga layanan berupa, on demand service dalam Gojek, e-commerce lewat Tokopedia, dan fintech lewat GoTo Financial. Gojek dan Tokopedia dikenal luas oleh masyarakat Indonesia.

Gojek kini melayani 167 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia, sedangkan Tokopedia telah memuat 865 juta produk, melibatkan 12 juta penjual yang 86,5 persen adalah penjual baru, memberdayakan sektor UMKM sampai naik 2,5 kali, termasuk yang dikerjakan kaum perempuan.

Gojek dan Tokopedia hanyalah contoh untuk semakin besarnya ekonomi digital Indonesia yang juga salah satu wajah dari tengah berlangsungnya transformasi digital di Indonesia.

Ada banyak pelaku digital seperti GoTo yang turut menciptakan transformasi digital yang memberdayakan, inklusif untuk semua kalangan, dan berkelanjutan.

Mereka bisa disebut aktor-aktor penting dalam memajukan dua basis ekonomi digital yang bertumpu pada penglibatan masyarakat secara luas.

Keduanya adalah "sharing economy" yang menghubungkan langsung penjual dengan pembeli dalam memperoleh, menyediakan, atau berbagi akses kepada barang dan jasa lewat fasilitasi platform online, dan "gig economy" yang menjadi pasar tenaga kerja paruh waktu yang bisa sangat besar perannya dalam membantu negara menekan angka pengangguran.

Semuanya melekat pada e-commerce yang pertumbuhannya di Indonesia membuat dunia terkesima di mana pada 2021 tumbuh 32 persen sehingga berkontribusi besar kepada pertumbuhan e-commerce global sebesar 15 persen pada tahun itu.

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sendiri mencatat nilai transaksi e-commerce di Indonesia mencapai Rp108,54 triliun pada semester I 2022 atau melonjak 23 persen secara year on year.

Baca juga: Menkominfo yakin pertemuan menteri digital G20 tak berhenti di DEMM

Copyright © ANTARA 2022