Palembang (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Pusat dr Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang, Sumatera Selatan, menyiapkan tim khusus untuk menangani pasien anak-anak yang mengalami gejala penyakit gagal ginjal akut yang marak akhir-akhir ini.

Tim khusus tersebut disiapkan karena jumlah pasien suspek Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAKPA) bertambah sehingga memerlukan penanganan serius, kata Plt. Direktur Pelayanan Medik dan Perawatan RSMH Palembang, dr Martha Hendry Sp.U (K) MARS, di Palembang, Sabtu.

Menurut dia, suspek Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAKPA) pada anak usia 0-18 tahun kembali bertambah satu orang pada Kamis (20/10), setelah sebelumnya ada dua pasien anak yang sempat dirawat di RSMH Palembang, dinyatakan meninggal dunia.

Satu pasien anak tersebut berusia 3,8 tahun, dengan jenis kelamin perempuan dan saat ini masih dilakukan perawatan intensif oleh tim dokter spesialis kesehatan anak, karena dicurigai suspek gagal ginjal akut dengan indikasi tidak mengeluarkan urine selama dua hari.

Baca juga: Dinkes DKI libatkan PKK dan posyandu edukasi cegah gagal ginjal akut

Baca juga: Kandungan obat sirop diduga tercemar saat kontrol kualitas bahan baku


Selain telah menunjuk tim khusus menangani kasus kesehatan tersebut, pihaknya juga melakukan penyelidikan epidemiologi terhadap obatan-obatan yang dipakai pasien sebelumnya.

Kemudian, obat-obat itu akan dikirimkan ke bagian laboratorium toksikologi pada Laboratorium Forensik RS Bhayangkara Palembang.

Serangkaian upaya yang dilakukan tim media dan uji laboratorium tersebut, untuk meneliti lebih lanjut kasus gagal ginjal akut pada anak dan menemukan obat-obatan yang cocok, karena gangguan ginjal yang menyerang anak bukan diakibatkan oleh kuman ataupun virus, katanya.

Sebagai tindakan pencegahan, masyarakat diimbau untuk sementara menghindari pemakaian obat-obatan jenis sirop pada anak-anak.

Masyarakat diharapkan untuk meningkatkan kewaspadaan apabila mengetahui gejala penyakit pada anak seperti menderita demam dan jumlah urine yang kurang dari biasa, jangan langsung memberikan obat-obatan jenis sirop.

"Kami anjurkan para orang tua untuk melakukan tindakan non medis kepada anak yang mengalami demam seperti mengompres hangat, minum yang banyak serta memakai pakaian yang tipis, serta segera
memeriksakan kondisi kesehatan anak ke rumah sakit yang ada dokter spesialis anaknya untuk tindakan lebih lanjut," ujarnya.*

Baca juga: Pemkot Makassar siagakan layanan 112 untuk aduan gagal ginjal akut

Baca juga: Wali Kota Makassar instruksikan Dinkes gelar sidak apotek

Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022