Negara, Jembrana (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memberikan bantuan air bersih kepada warga Dusun Kedisan, Desa Yehembang Kauh, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali, yang mengalami kesulitan air bersih pascabanjir bandang (16/10).

Koresponden ANTARA di dusun setempat, Minggu, melaporkan warga Dusun Kedisan mengalami krisis air bersih menyusul pipa saluran air bersih yang bersumber dari air pegunungan putus dan hanyut diterjang banjir bandang.

Akhirnya, ratusan warga berdatangan untuk mengambil air bersih yang disediakan dalam mobil tangki bertuliskan Kementerian PUPR.
Mobil ditempatkan di depan Pura Puseh Dusun Kedisan tersebut.

Warga mulai dari anak-anak hingga orang tua tampak membawa tempat penampungan air, seperti timba, ember, galon, jeriken dan lainnya untuk mengambil air bersih.

"Iya mau ambil air, mumpung dapat bantuan air bersih," kata I Wayan Kondra (69), salah satu warga ditemui di lokasi antrean.

Kondra mengatakan, sejak lima hari sudah mengalami krisis air bersih, bahkan air untuk mandi pun sulit, sehingga dirinya harus pergi di sungai yang jaraknya cukup jauh. "Kalau mau mandi sulit, apalagi air untuk minum," ungkapnya.

Ditemui di lokasi yang sama, Koordinator Lapangan Penyalur Air Bersih dari Kementerian PUPR I Putu Sudana Satria Artha mengatakan, sebanyak 4 ribu liter air bersih didistribusikan kepada warga di Dusun Kedisan.

"Di sini kita mewakili dari Kementerian PUPR, mendistribusikan air pertama kalinya dengan jumlah 4.000 liter. Ini sifatnya kontinyu sampai dengan di hari Selasa," katanya.

Sementara itu, Kepala kewilayahan Dusun Kedisan I Made Lila Arsana mengatakan, krisis air ini dampak banjir bandang yang terjadi pada Minggu (16/10) yang mengakibatkan pipa saluran air putus hanyut di terjang banjir.

"Karena di sini kan sumber airnya dari hutan, semua di Desa Yehembang Kauh ini terdampak krisis air bersih," ungkapnya.

Arsana menjelaskan, pipa saluran air yang mengalirkan sumber air dari hutan untuk warga tersebut sebagian besar berada di pinggiran sungai, sehingga ketika hujan deras yang mengakibatkan banjir bandang, pipa tersebut putus.

"Banjirnya hari Minggu, setelah itu pipa jebol," ujarnya.

Pihaknya pun berkoordinasi ke BPBD Jembrana untuk memohon bantuan air bersih untuk di salurkan kepada 165 kepala keluarga di Dusun Kedisan.

"Nah kalau bisa, kami mohon bisa memasok air bersih dua hari sekali untuk warga kami," harapnya.

Baca juga: PMI salurkan baju layak pakai ke pengungsi terdampak banjir Jembrana

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf/Nyoman Hendra
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022