Tangerang (ANTARA) - Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Kesehatan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Banten, dr Fariz menyebutkan pihaknya tidak melarang 156 jenis obat sirop yang dinilai bebas senyawa berbahaya.

"Jadi berdasarkan rilis BPOM sesuai edaran baru sudah 156 obat dikatakan aman dan tidak mengandung Etilen Gricol," ucap Fariz di Tangerang, Selasa.

Ia mengatakan dengan tidak menarik dari peredaran obat yang ada di fasilitas kesehatan (faskes) karena sesuai rekomendasi dari Surat Plt. Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan No. SR.01.05/III/3461/2022 yang ditandatangani per 18 Oktober 2022, tentang Petunjuk Penggunaan Obat Sediaan Cair/ Sirup Pada Anak Dalam rangka Pencegahan Peningkatan Kasus KIA.

"Untuk itu obat jenis sirop ini, sesuai SE (Surat Edaran) dari Kemenkes diinstruksikan untuk menghentikan distribusi/pemberian obat sirop, tetapi berdasarkan rilis BPOM dengan edaran baru sudah ada 156 obat dikatakan aman," katanya.

Baca juga: DKI tingkatkan kapasitas perawatan anak antisipasi gangguan ginjal

Baca juga: Pemkot Jaksel: Satu anak sembuh dari gagal ginjal akut


Dengan demikian, 156 produk obat sirop di Indonesia dapat diresepkan lagi dan boleh beredar di pasaran. Namun, terhadap lima jenis produk seperti Termorex Sirup (obat demam), Flurin DMP Sirup (obat batuk dan flu), Unibebi Cough Sirup (obat batuk dan flu), Unibebi Demam Sirup (obat demam), dan Unibebi Demam Drops (obat demam) masih dilarang dari edarannya.

"Lima jenis obat sirop yang dilarang sudah kita stop dan ditarik dari peredaran baik yang ada di apotik, Puskesmas maupun rumah sakit yang ada di Kabupaten Tangerang," ujarnya.

Sementara itu, di Kabupaten Tangerang sendiri saat ini tercatat sebanyak enam kasus gagal ginjal akut misterius pada anak usia 0 sampai 5 tahun telah ditemukan.

Pasien gagal ginjal akut itu berdasarkan informasi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, yang saat ini menjalani perawatan secara intensif.

"Kita ada kasus gagal ginjal akut, bahkan di RSCM sejak Bulan Agustus sudah ada enam pasien, tetapi penyebab dari obat sirop, itu belum terbukti," ujarnya.

Menurut dia, dari ke enam pasien yang terdeteksi mengalami gagal ginjal akut misterius ini berasal dari Kabupaten Tangerang, di antaranya warga Kecamatan Balaraja, Cikupa, Binong, Mauk, Teluknaga dan Sepatan.

"Rata-rata usia mereka 5 tahun, ada juga satu anak usia 2 tahun dan empat anak lagi usia 1 tahun," ujarnya.

Kendati demikian, pihaknya pun belum bisa memastikan bahwa dari ke enam pasien anak penderita penyakit misterius ini disebabkan oleh kandungan obat sirop. Pasalnya, banyak faktor yang bisa menyebabkan terkena penyakit tersebut.

"Jadi saya tegaskan bahwa kasus ini belum tentu disebabkan oleh obat sirop. Karena faktornya banyak bisa karena infeksi, virus dan lain sebagainya," tutur dia.*

Baca juga: Kemenkes instruksikan nakes bisa resepkan 133 obat sirop yang aman

Baca juga: Badan POM pastikan 133 obat sirop tak gunakan empat pelarut

Pewarta: Azmi Syamsul Ma'arif
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022