Kapasitas pembangkit energi baru terbarukan yang dikelola PLN bakal terus meningkat. Pada 2030, total kapasitas pembangkit listrik ramah lingkungan ditargetkan mencapai 28,9 gigawatt
Jakarta (ANTARA) - PT PLN (Persero) mengklaim mempunyai pembangkit energi baru terbarukan berkapasitas 8,5 gigawatt yang bisa memenuhi kebutuhan industri dan bisnis hijau di Indonesia.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan pihaknya berkomitmen untuk mengakselerasi transisi energi dengan meningkatkan bauran energi baru terbarukan demi mencapai target netralitas karbon pada tahun 2060.

"Kapasitas pembangkit energi baru terbarukan yang dikelola PLN bakal terus meningkat. Pada 2030, total kapasitas pembangkit listrik ramah lingkungan ditargetkan mencapai 28,9 gigawatt," ujarnya dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Selasa.

Berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030, PLN berkeinginan menambah kapasitas pembangkit energi baru terbarukan sebesar 20,9 gigawatt.

Dalam peta jalan itu, porsi pengembangan setrum bersih mencapai 51,6 persen. Darmawan menuturkan dokumen itu membuktikan komitmen perseroan dalam menjalankan transisi energi demi kehidupan bumi yang lebih baik.

Ia menyampaikan bahwa pengembangan energi baru terbarukan sebesar 20,9 gigawatt didominasi oleh pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Total penambahan kapasitas PLTA yang terpasang bisa mencapai 10,4 gigawatt.

Selain itu, pemasangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) juga ditingkatkan dengan total penambahan kapasitas terpasang 4,7 gigawatt hingga tahun 2030.

Menurutnya, Indonesia juga punya potensi panas bumi yang bisa dikembangkan dengan target penambahan kapasitas terpasang sebesar 3,4 gigawatt dalam delapan tahun ke depan.

"Kami juga menggali potensi sumber daya lain seperti bayu, biomassa, biogas, sampah dan pembangkit energi baru terbarukan baseload dengan total penambahan kapasitas pengembangan bisa mencapai 2,5 gigawatt," terang Darmawan.

Khusus tahun ini, PLN telah menambah kapasitas energi baru terbarukan sebesar 159,35 megawatt yang bersumber dari pembangkit listrik di 20 lokasi. Jumlah penambahan daya setrum bersih itu naik drastis karena dari 11 lokasi pembangkit yang ditargetkan justru realisasinya mencapai 20 lokasi pembangkit.

Rincian penambahan 159,35 megawatt energi baru terbarukan tersebut, yakni 87,07 megawatt dihasilkan oleh PLTA, 69,38 megawatt dari PLTP, dan 2,91 megawatt dari PLTS.

“Saat ini kita tengah menghadapi transisi energi. Selanjutnya, kita akan menggunakan pembangkit listrik yang berbasis energi baru terbarukan. Namun, transisi energi bukan sekadar itu, tetapi ini adalah peralihan dari bahan bakar berbasis fosil yang impor dan mahal ke energi baru terbarukan yang lokal, murah, dan ramah lingkungan,” pungkas Darmawan.

Baca juga: PLN siap kerjakan Proyek PLTS Terapung wujudkan transisi energi
Baca juga: PLN kaji pengembangan pembangkit EBT bersama Medco dan Sumitomo
Baca juga: PLN kembangkan sistem waralaba untuk perbanyak SPKLU dan SPBKLU

 

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022