Dar Es Salaam (ANTARA) - Otoritas Tanzania telah mengerahkan lebih dari 600 petugas pemadam kebakaran (damkar) untuk memadamkan api di Gunung Kilimanjaro, kata Komisaris Regional Kilimanjaro Nurdin Babu, Minggu (23/10).

Melalui wawancara via sambungan telepon, Babu mengatakan petugas damkar tersebut ditarik dari Pasukan Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Tanzania, Taman Nasional Tanzania, kepolisian, pramuka, dan para anggota milisi serta sektor swasta.

Insiden kebakaran itu bermula pada Jumat malam (21/10) waktu setempat di ketinggian sekitar 4.000 meter yang berada di sisi selatan gunung. Api kemudian menyebar dengan cepat akibat embusan angin kencang, jelas Babu.

"Kami berharap kebakaran itu dapat dipadamkan oleh tim damkar berkekuatan lebih dari 600 petugas," kata Babu.

Dia menambahkan penyebab kebakaran dan jumlah kerugian akibat kebakaran tersebut masih belum diketahui.
 
     


Babu mengatakan awalnya ada rencana untuk meminta bantuan Pasukan Pertahanan Rakyat Tanzania (TPDF) guna memadamkan api. Namun, rencana itu dibatalkan usai sejumlah laporan mengindikasikan terdapat kemajuan yang baik dalam upaya memadamkan api.

Pada Sabtu sore (22/10) waktu setempat, Babu mengatakan dirinya bersama tim ahli terbang di atas gunung tersebut untuk melakukan survei dari udara guna menilai kerusakan akibat kebakaran tersebut. Namun, misi itu dihentikan lebih awal akibat asap tebal dan cuaca buruk.

"Kami melakukan upaya lain pada Sabtu malam dan berhasil mengamati daerah-daerah terdampak," katanya.

Babu mengatakan hingga kini tidak ada jumlah korban yang dilaporkan.

Pada Oktober 2020, sebuah insiden kebakaran terjadi di gunung tertinggi di Afrika itu dan menghancurkan 95,5 kilometer persegi vegetasi beserta 12 pondok, dua toilet, dan peralatan tenaga surya yang digunakan oleh wisatawan pendaki gunung.

Gunung Kilimanjaro, dengan puncaknya yang diselimuti salju dan berketinggian sekitar 5.895 meter di atas permukaan laut, merupakan salah satu destinasi wisata terkemuka di Tanzania. Sekitar 50.000 pendaki dari seluruh dunia berupaya mencapai puncak gunung itu setiap tahunnya.

Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022