Pasangan senior itu tumbang hanya dengan dua gim langsung 16-21, 21-23 oleh ganda putra asal Taiwan, sebagaimana laporan BWF menyebutkan di laman resminya usai pertandingan.
Permainan Hendra/Ahsan pada gim pertama terlihat kurang meyakinkan. Pertahanan yang biasanya menjadi salah satu aspek keunggulan The Daddies, mudah dilucuti oleh Lee/Yang.
Meski punya penempatan pukulan yang akurat dan berisi pola yang variatif, namun hal tersebut tak cukup mumpuni untuk menciptakan keunggulan dari pasangan yang lebih muda.
Baca juga: French Open 2022, Jonatan kembali hadapi Vittinghus di babak pertama
Serangan-serangan Lee/Yang terbukti mematikan karena mampu menekan Hendra/Ahsan dari zona depan dan belakang.
Hendra/Ahsan yang sempat mengejar ketertinggalan dan unggul 15-14 lalu tak mampu menjaga strategi mereka, sehingga kehilangan enam poin berturut-turut menjadi 15-20.
Tekanan masih dialami oleh The Daddies pada gim kedua. Meski sudah berpindah posisi lapangan, namun permainan ganda putra peringkat lima itu tak mengalami peningkatan signifikan.
Baru pada interval akhir, permainan The Daddies berubah dengan menjadi lebih agresif.
Usaha itu cukup berhasil namun hanya sebatas membayang-bayangi skor Lee/Yang. The Daddies hanya sempat unggul satu poin pada skor 16-15 dan 17-16, namun setelahnya mereka disalip oleh lawan.
The Daddies sebetulnya mampu memperpanjang permainan hingga gim ketiga karena mampu menyamakan skor pada match point. Sayangnya mereka kalah dua gim berturut-turut sehingga harus terhenti di babak pembuka turnamen BWF Super 750 itu.
Baca juga: Ganda putra jalani latihan terbatas jelang French Open di Paris
Baca juga: Drama berakhir, giliran ganda putra bidik juara di Eropa
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2022
