Medan (ANTARA) - Pemerintah Kota Medan, Sumatera Utara, menyebutkan jumlah penderita stunting di daerah ini turun dari 550 anak pada Februari menjadi 364 anak pada Oktober 2022.

"Saat ini jumlah anak stunting di Kota Medan sebanyak 364 orang," ucap Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Medan Suryadi Panjaitan di Medan, Kamis (27/10).

Baca juga: Pemkab Simalungun bentuk ratusan tim tekan angka stunting

Hal ini, lanjut dia, tentunya menjadi tanggung jawab bersama supaya Kota Medan terbebas dari stunting.

Ia mengatakan, Wali Kota Medan Bobby Nasution telah menginstruksikan seluruh pejabat eselon II dan III serta 21 camat untuk menjadi bapak asuh anak stunting di daerah ini.

"Para orang tua asuh anak stunting diwajibkan setiap bulan memberikan bantuan asupan nutrisi dan gizi berupa uang tunai sebesar Rp500 ribu selama enam bulan ke depan bagi anak asuhnya," kata Suryadi.

Baca juga: Pemprov Sumut targetkan angka stunting tinggal 12 persen di 2023

Nantinya, kata dia, uang tersebut digunakan untuk membeli bahan makanan, dan kemudian dibagikan kepada seluruh anak penderita stunting di Kota Medan.

"Seluruh pimpinan OPD itu masing-masing menyisihkan Rp500 ribu setiap bulan, dan kami sebagai penanggung jawab. Bahan makanan yang dibeli berdasarkan masukan tim percepatan penurunan stunting di kecamatan," kata dia.

​​​​​​Dia berharap dengan adanya program bapak asuh anak stunting tersebut menjadi momentum dalam menuntaskan masalah kekerdilan pada anak di Kota Medan.

Baca juga: Tekan stunting Kemen PPPA genjot DRPPA bebas stunting di Sumut

"Program ini kita harapkan dapat menuntaskan masalah stunting, sehingga taraf kesehatan masyarakat semakin meningkat yang berdampak bagi kemajuan Kota Medan," kata Suryadi.

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022