Jakarta (ANTARA News) - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) memprediksi peluang Wakil Ketua DPR Zaenal Maarif untuk terpilih menjadi Ketua Umum Partai Bintang Reformasi (PBR) dalam muktamar islah di Bali 22-24 April 2006 lebih besar dibanding kandidat yang lain. Wakil Direktur Eksekutif LSI M Qodari kepada pers di Jakarta, Rabu, menyatakan, hasil survei lembaganya terhadap 310 responden yang dipilih secara acak (random sampling) dari 1.045 calon peserta muktamar yang dilakukan pada 10-13 April lalu menunjukkan Zaenal meraih dukungan terbesar yakni sebesar 58,7 persen. "Survei ini sangat akurat dan bisa dipertanggungjawabkan secara akademis. Ini bukan yang pertama kali, sejak Pilpres, Pilkada sampai Kongres Partai Demokrat hasil kita tidak meleset," kata Qodari saat membeberkan hasil survei LSI tentang peluang kandidat ketua umum PBR. Qodari menjelaskan, ada delapan indikator yang digunakan dalam telesurvei itu yakni calon yang paling dikenal muktamirin, calon yang paling mampu menjalin komunikasi efektif dengan Zainuddin MZ yang merupakan tokoh sentral dan Ketua Umum PBR saat ini, calon yang paling mampu menyelesaikan konflik internal, dan calon yang paling memiliki wawasan keislaman. Indikatornya berikutnya adalah calon yang paling memiliki sumber daya finansial, calon yang paling memiliki kemampuan organisasional, calon yang paling berjasa membangun PBR serta calon yang paling pantas jadi ketua umum PBR. Hampir di semua indikator Zainal Maarif menempati urutan pertama perolehan suara. Politisi asal Solo, Jawa Tengah itu baru "kalah" pada indikator paling memiliki sumber daya finansial. Pada indikator itu urutan pertama ditempati Ade Daud Nasution yang memang seorang pengusaha. Sementara menyusul di belakang Zaenal adalah Bursah Zarnubi yang memang diperkirakan merupakan saingan terkuatnya serta Djafar Badjeber, politisi kawakan yang juga merupakan salah seorang pendiri PBR setelah sebelumnya berkiprah di Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Ade Nasution dan Ismail Royan. Dari segi kewilayahan, hasil survei LSI menunjukkan Zaenal juga unggul hampir di semua wilayah. Sebanyak 62,2 persen muktamirin dari jajaran kepengurusan PBR di Jawa mendukung Zaenal, 27,9 persen memilih Bursah dan sisanya Djafar. Di Sumatera, 50,5 persen responden menyatakan mendukung Zaenal, 36,3 persen memilih Bursah, 8,8 persen mendukung Djafar dan sisanya memilih Ade. Bahkan, di Pulau Kalimantan Zaenal tak tertandingi. Sebanyak 71,7 persen muktamirin mendukungnya. Di Indonesia Timur, Zaenal juga memimpin dengan memperoleh 54,8 persen pemilih. Sementara itu, kandidat ketum PBR Bursah Zarnubi mengatakan, pihaknya telah mendapat dukungan penuh dari 22 DPW PBR se-Indonesia, 11 DPW diantaranya mebrikan dukungan dengan calon tunggal. 11 DPW PBR pendukung calon tunggal ketum PBR Bursah Zarnubi sesuai hasil Rapat Pimpinan Wilayah, yakni Sumut, Jambi, Sumsel, DKI Jakarta, NTB, NTT, Kalbar, Kalteng, Papua, Sulbar dan Bengkulu. (*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006