Rilis ini berpotensi menimbulkan optimisme keberhasilan AS telah lepas dari resesi, namun hal ini juga berpeluang untuk mendorong The Fed untuk lanjut menaikkan suku bunga sehingga market masih akan menunggu
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta jelang akhir pekan menguat seiring rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) Amerika Serikat (AS).

Rupiah pagi ini menguat 14 poin atau 0,09 persen ke posisi Rp15.553 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.567 per dolar AS.

"Terkait dolar AS, isu yang berkembang adalah beberapa pejabat The Fed disebut berpendapat bahwa laju kenaikan suku bunga harus diperlambat karena mengkhawatirkan dampak yang ditimbulkan terhadap pertumbuhan ekonomi AS," kata Analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Revandra Aritama saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

Menurut Revandra, sentimen tersebut memberikan ruang penguatan bagi mata uang lain, termasuk rupiah. Selain itu rupiah sendiri memanfaatkan momentum dengan menguat selama tiga hari terakhir.

Namun rilis data ekonomi terbaru menyebut bahwa perekonomian AS tumbuh 2,6 persen pada September setelah sebelumnya berada di level negatif 1,6 persen dan 0,6 persen.

Baca juga: Lembaga Riset PIIE proyeksikan AS masuki resesi ringan pada 2023

"Rilis ini berpotensi menimbulkan optimisme keberhasilan AS telah lepas dari resesi, namun hal ini juga berpeluang untuk mendorong The Fed untuk lanjut menaikkan suku bunga sehingga market masih akan menunggu bagaimana rilis data terbaru ini mempengaruhi kebijakan The Fed," ujar Revandra.

Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Kamis (27/10) bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) AS tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 2,6 persen pada kuartal ketiga, setelah dua kuartal berturut-turut mengalami kontraksi.

Ekonom yang disurvei oleh The Wall Street Journal memperkirakan kenaikan 2,3 persen dalam PDB kuartal ketiga.

Dolar AS yang relatif lebih lemah juga memberikan dukungan untuk minyak. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,81 persen menjadi 110,58 pada akhir perdagangan Kamis (27/10), tetapi masih turun sekitar 1,3 persen untuk minggu ini.

Revandra memperkirakan hari ini rupiah akan bergerak ke arah Rp15.500 per dolar AS dengan potensi resisten Rp15.600 per dolar AS.

Pada Kamis (27/10) lalu, rupiah ditutup melemah 4 poin atau 0,03 persen ke posisi Rp15.567 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.563 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah Jumat pagi menguat 14 poin

 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022