Jakarta (ANTARA) - Pertemuan Inisiatif Riset dan Inovasi Ketiga atau Third Research and Innovation Initiative Gathering (RIIG) G20 menyepakati kolaborasi riset dan inovasi untuk melakukan konservasi dan melindungi biodiversitas dunia.

"Kita negara G20 berkomitmen untuk menjalankan perjanjian internasional di bidang lingkungan terutama melindungi dari ancaman kepunahan biodiversitas, kerusakan tanah dan lautan, eksploitasi flora dan fauna, perubahan iklim, polusi dan invasi dari spesies," kata Ketua RIIG G20 2022 Agus Haryono dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Dalam RIIG yang diadakan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tersebut, negara-negara anggota G20 sepakat untuk berdiskusi lebih intensif mengenai pelaksanaan kolaborasi riset dan inovasi untuk melindungi dan melakukan konservasi biodiversitas di dunia, serta memanfaatkannya secara berkelanjutan untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030.

"Kita sepakat bahwa pembahasan selama Indonesia menjadi presidensi akan diteruskan oleh India sebagai presidensi G20 tahun 2023. Termasuk menjalankan kembali RIIG di India tahun 2023," tuturnya.

Baca juga: BRIN: RIIG G20 dorong kolaborasi cegah kepunahan biodiversitas

Negara-negara G20 juga sepakat melanjutkan hal-hal yang sudah disepakati dalam Presidensi G20 Italia 2021 terutama memfokuskan aksi melakukan perlindungan terhadap biodiversitas.

Agus mengatakan ada empat hal terkait dengan riset dan inovasi yang dikolaborasikan, yakni perlindungan, konservasi, restorasi dan pemanfaatan berkelanjutan keanekaragaman hayati dan jasa ekosistem terkait; dan pengembangan bioteknologi.

Kemudian, riset dan inovasi terkait pemanfaatan energi baru dan terbarukan untuk menjamin akses terhadap energi yang terjangkau, andal, berkelanjutan, modern, dan bersih bagi semua.

Selanjutnya, riset dan inovasi tentang penemuan, pengujian, adopsi, dan implementasi yang aman dari teknologi dan inovasi baru untuk pembangunan berkelanjutan secara umum dan ekonomi hijau dan biru khususnya termasuk produk dan layanan berbasis bio.

"Saya percaya kita menyadari pentingnya melakukan kolaborasi anggota G20 dan organisasi internasional dalam hal konservasi dan pemanfaatan keanekaragaman hayati dengan berbagi inisiatif, memberikan akses yang sama pada fasilitasi dan infrastruktur serta pendanaan untuk mempromosikan ekonomi hijau dan biru yang berkelanjutan," ujarnya.

Baca juga: BRIN: G20 dukung pemanfaatan biodiversitas dunia secara berkelanjutan

Ketua Delegasi Italia Nicola Todaro Marescotti mendukung implementasi dari hasil rangkuman pertemuan RIIG Presidensi G20 Indonesia, yang memperkuat dan melanjutkan hasil kesepakatan dari RIIG Presidensi G20 Italia.

Nicola berharap dengan adanya hasil pertemuan RIIG di Indonesia, ada keberlanjutan berbagi sumber daya dan kerja sama antarnegara G20 dalam melakukan konservasi dan pemanfaatan biodiversitas secara berkelanjutan.

"Ini menjadi referensi yang kuat dalam menjalankan kerja sama antarnegara G20. Kami berharap ini dapat ditindaklanjuti kembali dalam Presidensi G20 India tahun 2023, dengan harapan mendapat hasil positif untuk semangat kerja sama riset dan inovasi," tuturnya.

Sementara Ketua Delegasi India Sanjeev Kumar mengatakan India memandang upaya untuk menjaga dan melakukan konservasi biodiversitas menjadi bagian target ke depan, sehingga perlu menemukan solusi terutama mendorong ilmu pengetahuan dalam memanfaatkan biodiversitas secara berkelanjutan.

Baca juga: BRIN dorong peningkatan kolaborasi riset biodiversitas dalam RIIG G20

"Ilmu pengetahuan menjadi solusi dan ini bisa menjadi resolusi bersama dalam menjaga biodiversitas dunia," tuturnya.
 

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022