Berlin (ANTARA News) - Para pejabat di Berlin dan Lower Saxony tengah mencari cara mengenai bagaimana mereka dapat memperoleh sidik jari genetik dari para holigan sepakbola yang pernah dihukum menjelang putaran final Piala Dunia, kata polisi, Rabu. Perundang-undangan sudah disahkan sebelumnya sehingga memungkinkan hal ini dilakukan. Berbagai langkah baru ini, diharapkan akan memudahkan pemerintah mengidentifikasi para penjahat jika terjadi suatu aksi kejahatan pada saat berlangsungnya Piala Dunia. Menteri Dalam Negeri Hamburg, Udo Nagel, dilaporkan juga berminat untuk mengikuti kebijaksanaan semacam itu. "Ini merupakan konsep yang menarik yang harus dipertimbangkan," ujarnya, dengan menambahkan bahwa departemennya tengah memeriksa kemungkinannya yang terjadi sebelum putaran final 9 Juni hingga 9 Juli mendatang. Timpalannya dari Lower Saxony, Uwe Schunemann, mengatakan ia yakin sangat memungkinkan untuk bisa mengambil sidik jari genetik dari para hooligans bekas narapidana. "Kami yakin hal itu dapat dilakukan dan jika itu mungkin, kami akan segera melaksanakannya." Ia mengatakan, menurutnya tindakan semacam itu juga akan bisa menjadi saranan pencegahan terjadinya tindak kriminal. Ada kira-kira 700 hingga 800 hooligan yang dikenal yang tercantum dalam daftar kriminal di wilayah Lower Saxony, sementara Berlin mencatat lebih dari 1.000 orang dalam daftar pelaku kejahatan. Namun masih diragukan apakah mereka semua dapt dipaksa untuk memberikan sidik jari genetik mereka. Parlemen Jerman mengurangi hambatan hukum dengan mengijinkan para pejabat untuk mengambil sidik jari genetik pada November tahun lalu. "Peraturan baru tersebut semakin memudahkan mereka mengambil sidik jari genetik," kata seorang jurubicara bagi kepolisian Berlin. "Kami ingin memanfaatkannya," katanya kepada DPA. Para penyelidik polisi yakin para holigan akan memiliki sedikit peluang untuk melarikan diri setelah melakukan tindak kejahatan jika sidik jari genetik mereka sudah masuk ke dalam database komputer. (*)

Copyright © ANTARA 2006