Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua DPR Zaenal Maarif menyatakan, sebagai akademisi ia percaya dengan hasil survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) mengenai peluang para kandidat ketua umum (ketum) Partai Bintang Reformasi (PBR), namun ia menegaskan bahwa muktamarlah yang akan menentukan hasil akhirnya. "Sebagai seorang akademisi saya percaya hasil survei yang dilakukan LSI secara ilmiah tersebut. Namun itu hasil akhir karena nanti yang menentukan muktamar," kata Zainal yang merupakan salah satu kandidat ketua umum PBR kepada wartawan di Jakarta, Kamis. Dalam pemaparannya, Rabu (19/4), LSI menyatakan, hasil survei yang dilakukan pada 10-13 April lalu terhadap 310 responden yang dipilih secara acak (random sampling) dari 1.045 calon peserta muktamar PBR menunjukkan Zaenal meraih dukungan terbesar yakni sebesar 58,7 persen. "Survei ini sangat akurat dan bisa dipertanggungjawabkan secara akademis. Ini bukan yang pertama kali, sejak Pilpres, Pilkada sampai Kongres Partai Demokrat hasil kita tidak meleset," kata Wakil Direktur Eksekutif LSI M Qodari saat membeberkan hasil survei pihaknya tentang peluang para kandidat ketua umum PBR. Qodari menjelaskan, ada delapan indikator yang digunakan dalam telesurvei itu yakni calon yang paling dikenal muktamirin, calon yang paling mampu menjalin komunikasi efektif dengan Zainuddin MZ yang merupakan tokoh sentral dan Ketua Umum PBR saat ini, calon yang paling mampu menyelesaikan konflik internal, dan calon yang paling memiliki wawasan keislaman. Indikatornya berikutnya adalah calon yang paling memiliki sumber daya finansial, calon yang paling memiliki kemampuan organisasional, calon yang paling berjasa membangun PBR serta calon yang paling pantas jadi ketua umum PBR. Hampir di semua indikator Zainal Maarif menempati urutan pertama perolehan suara mengalahkan Bursah Zarnubi, Djafar Badjeber, Ade Nasution dan Ismail Royan. Politisi asal Solo, Jawa Tengah itu baru "kalah" pada indikator paling memiliki sumber daya finansial. Pada indikator itu urutan pertama ditempati Ade Daud Nasution yang memang seorang pengusaha. Meski merupakan kandidat paling berpeluang versi LSI, Zaenal Maarif menyatakan tidak akan gegabah. Ia menjadikan hasil survei tersebut hanya sebagai asumsi sementara. "Karena itu saya tidak boleh merasa di atas angin dan saya akan tetap bekerja keras (menggalang dukungan)," katanya. Pada kesempatan terpisah, kandidat ketum PBR Bursah Zarnubi menyatakan optimis akan besarnya dukungan yakni sebanyak 22 dewan pimpin pengurus wilayah (DPW) PBR se-Indonesia telag mendukungnya melalui rapat pimpinan wilayah (rapimwil) PBR. Sebanyak 11 DPW PBR diantaranya menyatakan dukungan tunggal untuk calon ketum PBR Bursah Zarnubi, yakni Sumut, Jambi, Sumsel, DKI, NTB, NTT, Kalbar, Kalteng, Papua, Sulbar dan Bengkulu. Sementara itu, sesuai hasil LSI versi lain pada (17/4) bahwa kandidat ketum PBR Bursah Zarnubi memperoleh angka 51 persen, Djafar Badjeber (40 persen), Ade Nasution (8,5 persen) dan Zaenal Maarif (0,5 persen). (*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006