Sangihe, Sulut (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, mencatat sebanyak 96 rumah warga rusak akibat diterjang gelombang pasang pada Kamis (27/10) malam.

"Data yang kami peroleh sebanyak 96 unit rumah warga rusak akibat diterjang gelombang pasang," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sangihe Wandu Labesi, di Tahuna, Senin.

Baca juga: BPBD Sangihe ingatkan warga waspadai bencana di musim hujan

Menurut dia, sebanyak 96 rumah yang rusak itu terdiri atas rusak ringan 50 rumah, rusak sedang 9 rumah, dan rusak berat 37 rumah.

Rumah yang rusak berat berada di Kecamatan Tahuna sebanyak 21 unit, Tahuna Timur (1), Tahuna Barat (4), Tamako (2), Nusa Tabukan (1), Kendahe (1), Manganitu (4), Tabukan Tengah (1), Marore (1), dan Tatoareng (1).

Sedangkan yang rusak sedang di Kecamatan Tahuna Timur 2 unit, Tahuna Barat (2), Tabukan Utara (2), dan Manganitu (3).

Baca juga: BMKG imbau warga Talaud, Sangihe, dan Sitaro potensi gelombang tinggi

Bangunan rumah dan kios serta fasilitas umum lainnya yang rusak ringan di Kecamatan Tahuna Timur sebanyak 12 unit, Tahuna Barat (4), Nusa Tabukan (3), Marore (28), dan Tatoareng (3).

Dia juga mengatakan dalam bencana tersebut sebanyak 516 keluarga terdampak dengan jumlah jiwa 1.561 orang.

Pemerintah Kabupaten Sangihe berupaya agar korban bencana yang rumahnya rusak mendapat bantuan perbaikan rumah dari pemerintah.

Baca juga: BMKG: Waspadai pasang maksimum disertai hujan di beberapa daerah

"Kami akan mengusulkan kepada pemerintah provinsi dan pemerintah pusat untuk perbaikan rumah yang rusak tersebut," kata dia.

Pewarta: Jerusalem Mendalora
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022