Washington (ANTARA News) - Seorang pengganggu dari gerakan spritual Falun Gong, yang memasuki halaman Gedung Putih sebagai seorang wartawan, menghentikan satu upacara menyambut kedatangan resmi Presiden China ,Hu Jintao, Kamis waktu setempat, suatu kejadian yang menyebabkan Presiden George W. Bush meminta maaf kepada tamunya itu. Setelah disambut Bush, Presiden China itu baru saja memulai sambutan balasan ketika seorang wanita, yang diizinkan masuk ke bagian pers, mulai berteriak. Ia kemudian dikawal ke luar oleh seorang petugas keamanan AS yang berseragam. "Presiden Hu, hari-hari wafat anda segera datang. Presiden Bush, agar mencegah dia melakukan penganiayaan terhadap Falun Gong," teriak wanita itu, seperti dilansir Reuters. Para pejabat AS kemudian mengidentifikasi dia sebagai Wang Wenyi, 47 tahun, seorang wartawan suratkabar berbahasa Inggris The Epoch Times yang mendukung gerakan Falun Gong yang dilarang di China itu. "Ini adalah suatu kejadian yang disesalkan dan saya meminta maaf atas peristiwa ini," kata Bush kepada Hu, demikian menurut Dennis Wilder, pejabat senior Dewan Keamanan Nasional. Dinas Rahasia menuduh Wang melakukan pelanggaran peraturan berdasarkan undang-undang lokal. Kantor Kejaksaan akan mengenakan tuduhan federal yaitu " melakukan intimidasi atau gangguan terhadap seorang pejabat asing," kata jurubicara Dinas Rahasia Eric Zahren. Di luar Gedung Putih, ratusan anggota Falun Gong yang mengenakan pakaian kuning, nasionalis Taiwan dan kelompok pemuda Tibet melakukan unjukrasa terhadap Hu dan pemerintahnya. Para pemrotes mengecam catatan hak asasi manusia China, penempatan rudalnya dekat Taiwan dan penguasaannya atas wilayah Tibet yang telah berlangsung 55 tahun. "Partai Komunis sama dengan Tirani ditambah Kebohongan," demikian yang tertulis dalam sebuah spanduk berwarna kuning yang diusung oleh satu anggota wanita Falun Gong , yang dilarang China dan ditumpas secara kejam tahun 1999. "Taiwan bukan bagian dari China," kata plakat yang diacung-acungkan oleh salah seorang dari sekitar 300 aktivis Taiwan, yang menolak klaim China atas kedaulatan pulau itu. Warga Tibet, sebagian besar mahasiswa yang tinggal di AS, menuntut kemerdekaan bagi tanah air mereka. Di China, televisi China tidak menyebutkan tentang protes Falun Gong, jaringan televisi BBC dan CNN -- yang tersedia di hotel-hotel dan komplek perumahan yang sebagian besar digunakan warga asing banyak diblokir oleh sensor, dengan siaran terhenti selama beberapa menit selama berita tentang kunjungan Hu ke Gedung Putih. Yang hanya bisa dilihat adalah saat Bush melakukan pertemuan dan bersalaman dengan Hu. Seorang pejabat AS mengatakan rombongan Hu kemungkinan terganggu oleh kejadian itu. Itu bukanlah satu hal yang baik," katanya. Zahren dari Dinas Rahasia mengatakan wanita itu masuk setelah melalui "semua tingkat keamanan yang layak," termasuk detektor logam. Ia diizinkan masuk berdasarkan sebuah pas pers sementara. Falun Gong, yang berkembang pesat di luar negeri kendatipun dilarang di China, menuduh pemerintah menghambat kelompok itu termasuk menjebloskan mereka dalam kamp konsentrasi, di mana para dokter mengambil organ-organ para tahanan untuk dicangkok. China membantah keras tuduhan ini, tapi seorang penyeldik PBB akan memeriksa tuduhan itu. Dalam pernyataan pada acara penyambutan Hu, Bush tidak menyebut Falun Gong , tapi ia mengatakan ia akan membicarakan hak asasi manusia. Ia mendesak Hu agar mengizinkan "rakyat China bebas melakukan pertemuan , bebas berbicara dan menjalankan ibadah." (*)

Copyright © ANTARA 2006