mutu pelayanan yang aman dan nyaman dalam rangka menuju pendakian kelas duniaMataram (ANTARA) - Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) melatih sebanyak 30 orang anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat sebagai salah satu upaya mewujudkan pendakian kelas dunia.
"Tujuan kegiatan itu adalah untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia pelaku wisata dan mutu pelayanan yang aman dan nyaman dalam rangka menuju pendakian kelas dunia," kata Kepala Bagian Tata Usaha BTNGR, Dwi Pangestu, di Mataram, Jumat.
Ia menyebutkan sebanyak 30 orang peserta pelatihan berasal dari anggota Pokdarwis Lembah Penimbungan Torean, Kabupaten Lombok Utara.
Selain itu, pramubarang (portir) dan pemandu wisata (guide) dari Senaŕu, Kabupaten Lombok Utara, dan Aik Berik, Kabupaten Lombok Tengah, serta dari Desa Sembalun, Timbanuh, Tete Batu, Kabupaten Lombok Timur.
Baca juga: BTNGR izinkan 700 wisatawan mendaki Gunung Rinjani setiap hari
Baca juga: 5.000 orang masuk daftar larangan daki Gunung Rinjani Lombok
Menurut Dwi, pelatihan tersebut sangat penting karena sebagai salah satu upaya edukasi terhadap anggota pokdarwis dan pelaku wisata, baik portir dan guide agar mereka lebih paham tentang pengembangan ekowisata.
"Kami berharap melalui pelatihan itu, ada pengembangan destinasi dan meningkatnya pelayanan pelaku wisata menuju pendakian kelas dunia," ujarnya.
Ia mengatakan materi pelatihan diberikan oleh nara sumber yang berasal dari Dinas Pariwisata NTB, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan NTB, Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram, Geopark Rinjani Lombok, Market Online, KUN Humanity System+, Forum Citra Wisata Rinjani, Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI) NTB, dan BTNGR.
Baca juga: Pendakian Gunung Rinjani di Lombok ditutup mulai 1 Januari
Menurut Dwi, pelatihan tersebut sangat penting karena sebagai salah satu upaya edukasi terhadap anggota pokdarwis dan pelaku wisata, baik portir dan guide agar mereka lebih paham tentang pengembangan ekowisata.
"Kami berharap melalui pelatihan itu, ada pengembangan destinasi dan meningkatnya pelayanan pelaku wisata menuju pendakian kelas dunia," ujarnya.
Ia mengatakan materi pelatihan diberikan oleh nara sumber yang berasal dari Dinas Pariwisata NTB, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan NTB, Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram, Geopark Rinjani Lombok, Market Online, KUN Humanity System+, Forum Citra Wisata Rinjani, Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI) NTB, dan BTNGR.
Baca juga: Pendakian Gunung Rinjani di Lombok ditutup mulai 1 Januari
Baca juga: BTNGR tingkatkan kapasitas masyarakat lingkar Gunung Rinjani Lombok
Kegiatan pelatihan, kata Dwi, dirangkaikan dengan penandatanganan kesepakatan konservasi antara BTNGR dengan pemerintah desa lingkar Rinjani, yaitu Desa Senaŕu, Desa Loloan, dan Desa Sajang.
"Melalui kesepakatan konservasi tersebut, pemerintah desa berkomitmen untuk ikut serta melestarikan kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani," ucapnya.
Selain itu, BTNGR juga menyerahkan bantuan pengembangan ekowisata kepada Pokdarwis Lembah Penimbungan, Dusun Torean, Desa Loloan, Kecamatan Bayan, Lombok Utara.
Bantuan itu menjadi salah satu dukungan BTNGR untuk pengembangan ekowisata desa guna peningkatan kesejahteraan masyarakat lingkar Rinjani.
Baca juga: PNBP Balai Taman Nasional Gunung Rinjani mencapai Rp3,3 miliar
Kegiatan pelatihan, kata Dwi, dirangkaikan dengan penandatanganan kesepakatan konservasi antara BTNGR dengan pemerintah desa lingkar Rinjani, yaitu Desa Senaŕu, Desa Loloan, dan Desa Sajang.
"Melalui kesepakatan konservasi tersebut, pemerintah desa berkomitmen untuk ikut serta melestarikan kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani," ucapnya.
Selain itu, BTNGR juga menyerahkan bantuan pengembangan ekowisata kepada Pokdarwis Lembah Penimbungan, Dusun Torean, Desa Loloan, Kecamatan Bayan, Lombok Utara.
Bantuan itu menjadi salah satu dukungan BTNGR untuk pengembangan ekowisata desa guna peningkatan kesejahteraan masyarakat lingkar Rinjani.
Baca juga: PNBP Balai Taman Nasional Gunung Rinjani mencapai Rp3,3 miliar
Pewarta: Awaludin
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022